Sebuah video yang viral akhir-akhir ini menunjukkan seorang perempuan setengah baya yang diambil oleh petugas dari Panti Jompo. Wanita tersebut ternyata merupakan seorang mantan PMI dari Malaysia yang baru-baru ini kembali ke Indonesia. Namun, setibanya di tanah air, ia menghadapi kejutan yang tidak mengenakkan—segala harta dan rumahnya telah habis digunakan oleh anak angkatnya.
Liana, seorang PMI yang berasal dari Kabupaten Bondowoso, telah bekerja di Malaysia selama lima belas tahun. Awalnya, perjalanannya di Malaysia berjalan lancar tanpa masalah. Namun, selama bekerja di sana, manajemen keuangan dan pengelolaan gajinya dipegang oleh anak angkat dan menantunya.
Beberapa tahun lalu, Liana mengalami musibah yang membuatnya tidak bisa lagi bekerja. Ia juga kehilangan penglihatan di salah satu matanya, sementara mata yang lainnya semakin buram.
Kondisi Liana semakin memburuk karena ia harus hidup dalam keadaan yang sulit, bahkan sempat tinggal di bawah jembatan. Sebelum akhirnya dibawa pulang oleh Uya Kuya, Liana tinggal sementara di tempat penampungan KBRI Malaysia.
Pada bulan April lalu, dengan bantuan Uya Kuya, Liana berhasil kembali ke Indonesia dan ke kampung halamannya di Bondowoso. Namun, ketika tiba di sana, ia menemukan bahwa semua yang telah ia perjuangkan selama bertahun-tahun telah lenyap. Bahkan, ada kabar bahwa rumahnya sudah dijual oleh anaknya.
Dalam situasi di mana ia kehilangan segalanya, Liana tidak memiliki keluarga yang dapat membantunya di kampung. Akhirnya, ia harus tinggal di Panti Jompo di Bondowoso, Jawa Timur, setelah dijemput oleh petugas yang bertanggung jawab.
Kisah tragis Liana menyoroti kompleksitas dan kesulitan yang dihadapi oleh beberapa PMI yang kembali ke tanah air. Bagi Liana, harapan kini bergantung pada bantuan dan perhatian dari pihak-pihak yang bersedia membantunya mengatasi situasi sulit ini.