Sukses dan bisa bekerja di negeri sendiri, itulah hampir jadi harapan semua BMI dimanapun bekerja saat ini, walaupun gaji besar, namun cita – cita hidup dekat dengan keluarga adalah cita – cita setiap orang.
Dalam rubrik kali ini, redaksi suaraBMI kembali mengangkat cerita sukses sahabat BMI kita yang dulu pernah 8 tahun terpisah dari keluarga karena bekerja di negeri beton, Hongkong.
Itulah yang dialami oleh Dona Diana, mantan TKW Hongkong yang kini sukses menjadi bos sapi perah di kampungnya.
Dona, TKW asal Karangkates Malang Jawa Timur bekerja di Hongkong dari tahun 2007 hingga tahun 2015. Hasil gajinya, ia kumpulkan untuk membuat kandang dan modal sapi perah miliknya.
Berkisah kepada suaraBMI, Dona mengaku saat ini, setelah menjalani bisnisnya hampir 5 tahun ini, ia sudah mampu merasakan bagaimana legitnya berbisnis sapi perah.
Dalam pengakuannya kepada suaraBMI, sebulan ia bisa menghasilkan laba bersih kisaran 20 jutaan, jumlah ini sudah melebihi gajinya semasa jadi TKI yang hanya kisaran 7jutaan.
Dona bersama suami awalnya hanya memelihara 6 ekor sapi perah dengan modal 120juta rupiah.
Menjalani bisnis hampir 5 tahun, kini sapinya sudah berjumlah 30 ekor dan setiap hari bisa menghasilkan puluhan kg susu.
Berbisnis sapi perah menurutnya banyak sukanya daripada dukanya. Hasil bersih bulanan sudah pasti, harga susu stabil namun duka yang selama ini ia alami apabila ada sapinya yang sakit, harus segera di sembuhkan.
Mungkin kisah dona ini bisa menjadi pemicu semangatmu dalam bekerja dan mengumpulkan modal. Sahabat BMI, ingatlah, tidak selamanya kita menjadi TKI, mulai sekarang, niatkanlah dan mulailah kumpulkan modal untuk masa pensiunmu nanti.
Jangan hambur – hamburkan gajimu untuk hal – hal yang tak berguna, karena hal itu hanya akan membuatmu menyesal nantinya. Yuk, mulai semangat menata masa depan…! ciayooo…!