Suarabmi.co.id – Jepang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia dengan kebutuhan mencapai 40.000 orang. Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan bahwa hingga saat ini Indonesia baru mampu mengirimkan sekitar 25.000 pekerja di sektor pertanian, kelautan, konstruksi, dan perawatan.
Menurut laporan Kompas yang dikutip suarabmi.co.id, jumlah tenaga kerja Indonesia yang sudah bekerja di Jepang saat ini sekitar 100 orang, dengan kisaran gaji antara Rp 25 juta hingga Rp 55 juta per bulan.
Menurut Iftitah, masyarakat Jepang sangat menghargai tenaga kerja Indonesia, terutama karena sikap ramah dan keramahan mereka, yang membuat mereka dianggap sebagai tenaga kerja terbaik dibandingkan dari negara lain.
Selain kebutuhan tenaga kerja, Jepang juga tengah membutuhkan lahan pertanian dan hasil laut dalam jumlah besar. Untuk itu, Jepang menawarkan program magang bagi tenaga kerja Indonesia selama 3 hingga 5 tahun. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga pelatihan keterampilan dengan teknologi dan budaya kerja Jepang.
Pemerintah Indonesia mendukung penuh inisiatif ini dan akan segera menandatangani nota kesepahaman dengan Jepang. Iftitah menyebutkan bahwa para transmigran yang mengikuti program magang di Jepang diharapkan dapat kembali ke daerah asal mereka untuk membangun kawasan transmigrasi dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh.
Sebagai langkah nyata, pada bulan Oktober mendatang, delegasi Jepang akan berkunjung ke Indonesia untuk melanjutkan kerja sama ini. Skema magang yang ditawarkan bervariasi, mulai dari 2, 3, 5, hingga 10 tahun.
Program ini diharapkan menjadi jalan bagi tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pengalaman berharga sekaligus meningkatkan pembangunan di daerah transmigrasi setelah mereka kembali.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.
