Untuk mencegah citra jelek di mana Internasional karena upah yang rendah dan juga untuk mengurangi angka pekerja migran yang pindah – pindah majikan dari domestik ke formal atau bahkan kabur dari majikannya, kementerian tenaga kerja Taiwan baru baru ini memutuskan untuk meminta badan pengembangan tenaga kerja untuk menyesuaikan gaji yang wajar untuk pekerja migran Taiwan sektor domestik.
Mereka mengusulkan untuk memberikan subsidi atau bantuan untuk membayar kekurangan gaji TKW bagi majikan yang kurang mampu atau keberatan dengan kenaikan gaji ini.
Sebagaimana kita tahu tidak semua majikan di Taiwan adalah orang kaya, namun walaupun mereka tidak mampu membayar pekerja migrannya, karena mereka butuh pembantu, negara Taiwan pun memberikan subsidi untuk gaji mereka.
Tahun ini, gaji pekerja migran sektor domestik diketahui akan naik NT$3000 dari semula gaji pokok hanya NT$17.000 menjadi gaji pokok NT$20.000, belum termasuk lemburan.
Selain itu, para pekeja migran kedepannya juga tidak harus membayar iuran potongan agensi yang jumlahnya selama 3 tahun mencapai NT$60.000.
Dengan kenaikan gaji dan bebas biaya ini, setidaknya ada 2019.295 pekerja migran domestik di Taiwan yang akan menerima manfaat, baik dari Indonesia maupun negara lainnya.
Hingga akhir Mei ini, ada juga sebanyak 66.903 pekerja yang kabur dari majikannya yang rata rata adalah pekerja di sektor domestik yang gajinya masih diangka NT$17.000.
Kementerian tenaga kerja sudah mengeluarkan surat siaran pers untuk kenaikan gaji ini dimana dalam isinya, untuk menyongsong kenaikan gaji ini, badan pengembangan tenaga diminta memikirkan para majikan yang tidak mampu membayar para pekerjanya dan harus memberikan subsidi.