Suarabmi.co.id – Seekor ular jenis ball python ditemukan bersembunyi di bawah bantalan kursi sebuah kereta api di Taiwan, menyebabkan keterlambatan keberangkatan kereta selama empat menit dari Stasiun Qidu pada Minggu sore, 22 Juni 2025.
Insiden ini menjadi salah satu dari sejumlah kejadian kemunculan ular yang meningkat seiring suhu panas di musim panas.
Petugas kebersihan yang tengah bekerja menemukan ular tersebut melingkar rapi dan tersembunyi di bawah kursi penumpang di rangkaian kereta jenis Ziqiang (Tze-Chiang Limited Express). Ular itu diduga merupakan hewan peliharaan milik salah satu penumpang.
Baca juga: Yang di Hong Kong Tolong Waspada, Ular Kobra Mulai Masuk Rumah Warga
Seorang pemilik toko hewan eksotik menjelaskan bahwa jenis ular tersebut memang tergolong jinak. “(Pemiliknya) mungkin tidak menutup kandang dengan benar, atau membawanya dengan tangan sehingga ular bisa lolos. (Ball python) biasanya hanya meringkuk ketika bertemu orang,” katanya.
Meski tidak berbahaya, penemuan ini tetap membuat panik petugas dan penumpang, hingga pihak stasiun memutuskan untuk mengganti rangkaian kereta demi alasan keamanan. Kereta akhirnya berangkat dengan keterlambatan empat menit.
Namun, kejadian ini bukan satu-satunya yang terkait kemunculan ular belakangan ini. Di wilayah Xizhi, seekor ular juga terlihat masuk ke kawasan pemukiman. Seorang petugas keamanan berhasil menangkapnya menggunakan alat penjepit dan ember plastik.
Di sisi lain, dokter di sebuah rumah sakit perkotaan melaporkan peningkatan kasus gigitan ular berbisa dalam beberapa hari terakhir, demikian laporan TVBS yang dikutip suarabmi.co.id.
Baca juga: Hati-hati! Cuaca Makin Panas, Ular Merajalela di Kawasan Changhua
Jika sebelumnya kasus gigitan ular jenis habu Taiwan (龜殼花) hanya muncul satu atau dua kali dalam setahun, kali ini dalam tiga hari sudah ada dua kasus, dan stok serum di rumah sakit sempat habis.
Sebagai respons, Badan Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan segera mendistribusikan kembali stok serum. Pada 15 Juni, sebanyak 30 dosis dari Institut Kesehatan Nasional dikirim ke Rumah Sakit Shuang Ho, dan keesokan harinya 8 dosis ditransfer ke Rumah Sakit Wan Fang untuk mengisi kembali persediaan yang dipinjam.
Juru bicara CDC, Lo Yi-Chun, mengatakan, “(Di wilayah utara) seperti Yilan, Zhonghe, Yonghe, Xindian, serta daerah pegunungan di Taoyuan, kami akan menyalurkan lebih banyak serum.” Ia juga menambahkan bahwa penggunaan serum dalam satu minggu terakhir tidak melebihi tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini, Taiwan memiliki cadangan sekitar 5.134 dosis serum untuk gigitan ular habu dan ular ekor merah, dengan penggunaan sebanyak 35 dosis dalam periode 10–16 Juni. Persediaan diperkirakan cukup untuk lebih dari satu tahun ke depan.
Pemilik toko reptil menyarankan masyarakat untuk tetap tenang bila bertemu ular. “Sekarang musim panas adalah waktu ular aktif dan berkembang biak. Kalau kamu melihatnya, cukup abaikan dan jalan terus. Tapi jika ular masuk rumah, kamu bisa pakai pengki untuk mengangkatnya,” katanya.
Para ahli juga menekankan bahwa sebagian besar ular tidak agresif. Jika digigit, usahakan untuk mengingat ciri-ciri fisik ular atau memotretnya agar dokter dapat menentukan jenis serum yang tepat untuk pengobatan.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.







