BeritaInternasional

Jangan Kaget Harga Buah dan Sayur-Sayuran di Taiwan Meroket,  Termahal dalam 5 Bulan Terakhir

×

Jangan Kaget Harga Buah dan Sayur-Sayuran di Taiwan Meroket,  Termahal dalam 5 Bulan Terakhir

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – ­Akibat pengaruh topan Gaemi, harga buah-buahan dan sayur-sayuran meningkat. Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik (DGBAS) Taiwan beberapa waktu lalu mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juli.

Dari data yang didapat ternyata meningkat 2,52% jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, dan merupakan kenaikan tertinggi dalam waktu hampir 5 bulan terakhir.

Para pejabat percaya, bahwa ini hanya mencerminkan beberapa kenaikan, dan kenaikan harga akan terlihat lebih nyata pada bulan Agustus, dikutip suarabmi.co.id dari RTI.

Baca juga: Dua wanita di Thailand Menang Lotre Senilai Rp 2,7 Milyar Setelah Bermimpi Tentang Bugil

DGBAS mengumumkan pada 6 Agustus, bahwa IHK pada bulan Juli yang meningkat 2,52% jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, dan merupakan kenaikan tertinggi dalam waktu hampir 5 bulan terakhir terkait dengan faktor Taifun Gaemi, khususnya pada buah-buahan.

Kenaikan harga buah mencapai 27%, tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Selain itu, meskipun biaya sewa rumah dan pendaftaran medis tidak meningkat sebanyak bulan lalu, tapi kenaikannya tetap berlanjut.

Anggota komite khusus DGBAS, Cao Zhi-hong menganalisis, bahwa pada akhir Juli sejak taifun melanda, telah mencerminkan beberapa kenaikan.

Jika kerugian pertanian yang diumumkan oleh Kementerian Pertanian mencapai NT$2,25 miliar, maka kenaikan harga di bulan Agustus diperkirakan semakin jelas.

Baca juga: Tangan Terputus di Laut Lepas Kaohsiung, Angkatan Udara Gercep Evakuasi Kru Kapal Asal Indonesia

Cao Zhi-hong menunjukkan, bahwa indeks keseluruhan setelah dikurangi sayuran, buah-buahan, dan energi, IHK inti ini naik sebesar 1,84%, harga tetap stabil dan tidak meningkat.

Namun, ketika masyarakat membeli barang, maka ia akan merasakan bahwa harga dari barang yang sering dibeli telah meningkat secara signifikan.

Sementara itu, indeks harga produk dalam negeri terkait dengan biaya produksi telah meningkat sebesar 3,76% pada bulan Juli, merupakan kenaikan terbesar dalam 1,5 tahun terakhir.

Namun, Cao Zhi-hong mengungkapkan, hal tersebut karena rendahnya indeks dasar pada tahun lalu, dan angkanya saat ini tidak terlalu tinggi.***