BeritaInternasional

Warga Jepang Alami Panic Buying karena Kekhawatiran Terjadinya Gempa Besar

×

Warga Jepang Alami Panic Buying karena Kekhawatiran Terjadinya Gempa Besar

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.idPihak berwenang di Jepang menghimbau masyarakat untuk tidak menimbun barang atau panic buying karena kekhawatiran akan kemungkinan adanya gempa besar.

Dalam peringatan pertamanya, badan cuaca mengatakan gempa bumi besar kemungkinan besar terjadi setelah guncangan berkekuatan 7,1 skala Richter di wilayah selatan negara itu pada hari Kamis yang menyebabkan 14 orang terluka.

Di sebuah supermarket di Tokyo pada hari Sabtu, sebuah tanda dipasang berisi permintaan maaf kepada pelanggan atas kekurangan produk tertentu yang dikaitkan dengan laporan media terkait gempa.

Baca juga: Jangan Kaget Harga Buah dan Sayur-Sayuran di Taiwan Meroket,  Termahal dalam 5 Bulan Terakhir

“Potensi pembatasan penjualan sedang diberlakukan”, kata tanda itu, seraya menambahkan air minum dalam kemasan sudah dijatah karena pengadaan yang tidak stabil, dikutip suarabmi.co.id dari CNA.

Pada Sabtu pagi, situs web raksasa e-commerce Jepang Rakuten menunjukkan toilet portabel, makanan kaleng, dan air minum kemasan menduduki puncak daftar barang yang paling dicari.

Beberapa pengecer di sepanjang garis pantai Pasifik juga melaporkan permintaan pasokan terkait bencana serupa yang tinggi, menurut laporan media lokal.

Baca juga: Dua wanita di Thailand Menang Lotre Senilai Rp 2,7 Milyar Setelah Bermimpi Tentang Bugil

Imbauan tersebut menyangkut zona subduksi Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi dahsyat pernah terjadi di masa lalu.

Daerah ini telah menjadi lokasi gempa bumi dahsyat berkekuatan delapan atau sembilan skala Richter setiap satu atau dua abad, dan pemerintah pusat sebelumnya memperkirakan gempa bumi dahsyat berikutnya dapat terjadi dalam 30 tahun ke depan dengan probabilitas sekitar 70 persen.

Namun para ahli menekankan risikonya, meski tinggi, masih tetap rendah, dan Kementerian Pertanian dan Perikanan menghimbau masyarakat “untuk menahan diri dari menimbun barang secara berlebihan”.

Baca juga: Tangan Terputus di Laut Lepas Kaohsiung, Angkatan Udara Gercep Evakuasi Kru Kapal Asal Indonesia

Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter mengguncang wilayah Kanazawa dekat Tokyo pada hari Jumat, 9 Agustus 2024,memicu alarm darurat di telepon seluler dan menghentikan sementara operasional kereta.

Kebanyakan ahli seismologi meyakini guncangan hari Jumat itu tidak ada kaitannya langsung dengan gempa besar Palung Nankai, dengan alasan jarak.

Di platform media sosial X, kiriman spam yang memanfaatkan ketakutan terhadap gempa besar berkembang biak dengan cepat.

Baca juga: Ledakan Dahsyat Hantam Kapal Kargo di Pelabuhan China

Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan spam yang disamarkan sebagai tips bermanfaat terkait gempa bumi diposting setiap beberapa detik di X, dengan tautan yang malah mengarahkan pengguna ke situs por*no atau situs e-commerce.

Postingan semacam itu “semakin mempersulit pengguna untuk memperoleh informasi sebenarnya tentang gempa bumi”, kata NHK.

Terletak di atas empat lempeng tektonik utama, negara kepulauan Jepang yang berpenduduk 125 juta orang ini mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahunnya, sebagian besarnya kecil.***