Taipei, 20 Agustus, Dengan menghadapi cuaca yang tidak menentu, ribuan warga Indonesia yang tinggal di luar negeri berkumpul pada hari Minggu di alun-alun di depan Balai Kota Taipei untuk sebuah karnaval budaya guna merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
Festival ini, yang diselenggarakan oleh Kantor Ekonomi dan Perdagangan Indonesia untuk Taipei serta Departemen Urusan Budaya Taipei, termasuk bazar makanan, minuman, dan kompetisi bakat yang menampilkan warga Indonesia di Taiwan.
Cuaca yang sudah tidak stabil semakin memburuk dengan hujan deras di sore hari yang melanda Taipei, yang menyebabkan sebagian kerumunan berhamburan. Namun, lebih dari 1.000 peserta tetap bertahan, beberapa di antaranya bersorak dengan antusias saat rekan-rekan sesama negara mereka bernyanyi dan menari di atas panggung, sementara yang lain mencari perlindungan di bawah tenda-tenda yang terpasang untuk menikmati cita rasa kampung halaman.
Widi, yang merupakan seorang pengasuh di rumah, mengatakan bahwa dia sangat bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara yang memperingati kemerdekaan negaranya di Taiwan.
Nina, seorang pengasuh di sekolah yang merawat anak-anak cacat, mengatakan dia sangat senang bisa menghadiri acara ini dan ingin mengucapkan terima kasih kepada Taiwan karena menjadi tempat yang ramah bagi diaspora Indonesia.
Sebuah rangkaian pertunjukan musik yang menampilkan seniman-seniman Indonesia dimulai pukul 17.00. Kerumunan menjadi bersemangat saat artis-artis utama — penyanyi Indonesia Ghea Youbi, penyanyi pria Ungu, dan grup pop Tofu — naik ke panggung dan memberikan penampilan yang menggetarkan.
Pekerja Indonesia menyumbang sebagian besar dari pekerja migran di Taiwan. Menurut statistik yang dirilis oleh Kementerian Tenaga Kerja, pada Juni 2023, terdapat sekitar 259.558 pekerja Indonesia — sekitar 35 persen dari 739.496 pekerja migran — di negara ini.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Ini menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang melibatkan pertempuran melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda hingga kemerdekaan Indonesia secara resmi diakui pada tahun 1949.