Scroll untuk baca artikel
Berita

Lapar dan Kehabisan Baterai, Lima TKI Ilegal Ditangkap Usai Bobol Rumah Mantan Majikan di Hualien

×

Lapar dan Kehabisan Baterai, Lima TKI Ilegal Ditangkap Usai Bobol Rumah Mantan Majikan di Hualien

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id Lima pekerja migran Indonesia yang telah lama berstatus ilegal diamankan aparat setelah diduga masuk ke rumah mantan majikannya di kawasan Yuli, Kabupaten Hualien, Taiwan.

Para pekerja migran tersebut tertangkap basah saat mencoba mengisi daya ponsel dan memasak bakcang (makanan tradisional) di dapur rumah tersebut.

Masuk Rumah Diam-Diam, Ditemukan Sedang Mengukus Bakcang

Peristiwa ini terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Lima pekerja migran yang telah berstatus “hilang kontak” (overstay) memasuki rumah salah satu mantan majikan di Desa Dayu, Yuli, tanpa izin.

Sang majikan yang curiga dengan suara di rumahnya segera menghubungi pihak kepolisian. Petugas yang datang ke lokasi menemukan sebuah tas hitam berisi dokumen identitas, termasuk izin tinggal yang telah kedaluwarsa. Setelah menyisir sekitar rumah, polisi menemukan dua pria bersembunyi di saluran air, yang sempat mencoba melarikan diri.

“Jangan lari! Jangan lari lagi!” ujar salah satu petugas saat melakukan Penangkapan, dikutip suarabmi.co.id dari TVBS.

Salah Satu Sudah 9 Tahun Hilang Kontak

Setelah melakukan penyisiran lebih lanjut, pihak kepolisian berhasil menangkap seluruh pelaku sekitar pukul 16.00 waktu setempat di bawah jembatan rel di Jalan Provinsi 68, Hualien. Salah satu dari lima pekerja migran tersebut diketahui telah hilang kontak selama sembilan tahun.

Menurut penyelidikan, mereka tinggal secara berpindah-pindah di berbagai wilayah Taiwan dan terakhir menetap sementara di bawah jembatan tersebut. Mereka diduga nekat memasuki rumah majikan karena kelaparan dan ponsel dalam kondisi mati.

Proses Hukum Berlangsung

Kepala Kantor Polisi Dayu, Deng Jingqian, mengatakan bahwa kelima pekerja migran tersebut telah diserahkan ke Tim Khusus Imigrasi Hualien karena melanggar Undang-Undang Imigrasi. Sementara itu, dugaan pencurian juga sedang diproses oleh Kejaksaan Distrik Hualien.

“Seluruh kasus ini diserahkan ke Tim Khusus Imigrasi Hualien untuk pelanggaran Undang-Undang Imigrasi. Untuk dugaan pencurian, berkas dikirim ke Kejaksaan Hualien,” jelas Deng.

Meski kejadian ini berakhir tanpa kekerasan, majikan mengaku terkejut dan merasa tidak aman karena rumahnya dimasuki secara ilegal.

Ia bersyukur tak ada barang berharga yang hilang dan makanan yang dicuri pun hanya beberapa buah bakcang yang masih tersisa.(*)

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==