Scroll untuk baca artikel
Berita

Mati Suri dan ‘Lahir Kembali’ di Taiwan, Begini Perjuangan Sherlyn dan David Asal Indonesia yang Menginspirasi Dunia

×

Mati Suri dan ‘Lahir Kembali’ di Taiwan, Begini Perjuangan Sherlyn dan David Asal Indonesia yang Menginspirasi Dunia

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Sherlyn Aurelia dan David Kenrich Huang, dua anak Indonesia, menjalani perjalanan medis luar biasa di Taiwan yang mengubah hidup mereka.

Keduanya berhasil menjalani transplantasi hati setelah berjuang melawan penyakit langka, atresia bilier, yang menyerang saluran empedu bayi.

Joko Wijaya, ayah David, mengenang perjuangan panjang yang dimulai saat anaknya didiagnosa atresia bilier pada usia kurang dari setahun. Setelah perawatan di Jakarta, Melaka, dan Singapura, kondisi David terus memburuk.

Baca juga: Pekerja Migran yang Aniaya Ama di Taiwan ternyata TKI, Aksi Brutalnya Terekam Kamera

“Rumah sakit di Jakarta bahkan meminta saya untuk pasrah,” ungkap Joko, dikutip suarabmi.co.id dari CNA.

Namun, sebuah harapan muncul setelah ia menemukan kisah Sherlyn, yang berhasil menjalani transplantasi hati di Taiwan. Pada 2016, Joko memutuskan membawa David ke Rumah Sakit National Taiwan University (NTUH). Setelah operasi transplantasi, kondisi David membaik secara signifikan.

Begitu pula dengan Sherlyn, yang didiagnosa dengan kondisi serupa saat masih bayi. Nenek Sherlyn, Djap Oi Tjin, mengenang momen penuh harapan saat Sherlyn hampir meninggal dunia sebelum akhirnya diputuskan menjalani transplantasi hati di Taiwan pada 2014.

Baca juga: Tawaran Liburan Gratis ke Thailand Berakhir Tragis, 8 Warga Taiwan Dijual ke Kamp Penipuan di Myanmar

“Sherlyn dilahirkan kembali untuk kedua kalinya di Taiwan,” kata Tjin. Kini, setelah lebih dari 10 tahun, Sherlyn dan David terus menjalani kehidupan sehat.

Dokter spesialis bedah anak NTUH, Hu Rey-heng, menyebut transplantasi hati pada anak-anak adalah prosedur medis yang sangat kompleks, dengan tantangan seperti keterbatasan ruang di rongga perut bayi dan pencocokan donor yang sulit.

Keberhasilan keduanya membuktikan kualitas medis Taiwan yang mampu menyelamatkan nyawa, sekaligus memperlihatkan kepedulian global terhadap kesehatan.

Wakil Presiden NTUH, Chang Chih-hao, berharap kolaborasi medis internasional, seperti antara Indonesia dan Taiwan, terus berkembang di masa depan.***

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==