Kabar BMI

Kondisi Depresi, Diduga Melarikan Diri Setelah Ambil Dompet dan Mengembalikan lagi, TKI di Taiwan Tewas Terlindas Kereta Api

×

Kondisi Depresi, Diduga Melarikan Diri Setelah Ambil Dompet dan Mengembalikan lagi, TKI di Taiwan Tewas Terlindas Kereta Api

Sebarkan artikel ini

Seorang pekerja migran Indonesia di Kota Taichung yang diduga mencuri dan kaburkemarin, ia menerobos masuk ke area rel layang Stasiun Kereta Api Lilin Taiwan, setelah berada disana selama lebih dari 2 jam, pekerja migran itu tiba-tiba jatuh dari jalur dan tewas terlindas oleh kereta yang lewat.

Menurut berita dari chinatimes, Polisi kereta api menerima laporan dari Stasiun Lilin pada pukul 09.55 kemarin bahwa seorang pekerja migran Indonesia yang diduga mencuri dompet petugas kebersihan di peron, mengembalikannya setelah tidak menemukan uang, dan kemudian masuk ke area jalur layang dari peron. 

Polisi tiba pada pukul 10.05, para pekerja imigran itu secara mental tidak stabil, ketika mereka melihat polisi, mereka segera memanjat tembok kedap suara dan berpegangan pada bagian luar tembok kedap suara, menolak untuk berkomunikasi dengan polisi.

Melihat hal tersebut, polisi memberi tahu pos pemadam kebakaran untuk memasang bantalan udara agar pekerja migran tidak jatuh dari ketinggian dan melukai mereka, sekaligus memberi tahu kereta untuk melambat. Selama itu, polisi berusaha mendekatinya untuk menenangkan dan membujuknya, namun pekerja imigran itu emosi, agar tidak membuatnya kesal, polisi menjaga jarak darinya.

Buruh migran memanjat keluar tembok kedap suara seperti spiderman. Setelah buntu dengan polisi selama lebih dari 2 jam, sekitar pukul 12.23 siang, buruh migran tersebut tiba-tiba memanjat tembok kedap suara yang ditinggikan dan jatuh ke rel, terlindas dan tewas.

Saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat pekerja migran memanjatnya sekitar pukul 10.00 dan merasa bahwa mereka dapat jatuh kapan saja. Beberapa orang terus mengatakan “ibu, ayah” dalam bahasa Indonesia, meminta pekerja migran untuk lebih memikirkan orang tua mereka, tetapi pekerja migran sepertinya tidak mendengarnya.