Seperti kebanyakan PMI lainnya, Nesa memutuskan menjadi PMI di Taiwan karena terdesak kebutuhan ekonomi. Keadaannya saat itu, membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Tidak pernah sekali pun ia berharap akan menjalani profesi tersebut, tapi melihat suami yang saat itu hanya menjadi petani kecil dan keempat anaknya yang masih bergantung padanya, membuatnya menjalani pekerjaan ini.
Mimpiku Tidak Terwujud Akibat Kondisi
Sejak muda, Nesa sangat menyenangi hobi memasaknya. Sampai-sampai ia memiliki mimpi bisa menjadi juru masak terkenal dan memiliki restorannya sendiri.
Sayang untuk mewujudkan mimpi tersebut, ia harus memiliki dana yang tidak sedikit. Belum lagi kebutuhan ekonomi keluarga yang sulit. Membuatnya harus mengubur mimpi tersebut.
Tidak berapa lama, ia pun menikah dengan seorang pria sederhana yang berprofesi sebagai petani. Namun kehidupan pernikahan tidak seindah yang ada di drama korea, banyak cobaan yang justru ia rasakan. Terutama kondisi keuangannya yang gak pernah cukup.
Bagi Nesa, ia lelah dengan kondisinya saat itu. Sudah harus mengubur mimpi namun hidup tetap sulit dijalani.
Menyesal Tentu Pernah Tapi Anak Membuatku Pantang Menyerah
Nesa memiliki empat orang anak yang harus terus ia asuh higga besar. Bagi Nesa, anak-anaknya selalu menjadi penyemangat seberat dan sesulit apapun hidupnya. Dengan hadirnya mereka ia jadi punya tujuan, motivasi untuk lebih sukses dan menjadi ibu yang membanggakan.
Keputusan menjadi PMI di Taiwan pun, ia pilih agar anak-anaknya tidak pernah kelaparan, bisa belajar dengan baik tanpa harus memikirkan ekonomi keluarga.
Ia tidak mau, anak-anaknya kelak merasakan apa yang ia alami, tidak dapat mewujudkan mimpinya yang selalu saja ia sesali.
Pernah, Nesa merasa capek dan putus asa menjadi PMI. Selalu diomeli, jam kerja yang tidak pasti, hingga jauh dari orang-orang yang ia sayangi. Jika sudah mengalami rasa putus asa tersebut, jalan satu-satunya ia harus menelepon anak-anaknya.
Mendengar anak bungsunya berbicara “Halo ibu, ibu sudah makan,” Nesa selalu merasa bahagia, anaknya tidak pernah lupa dan selalu menyemangatinya untuk tidak menyerah dengan pekerjaannya. Jika sudah begitu, Nesa semakin semangat dan berharap ketika ia pensiun dari profesi PMI nanti, keluarganya tidak akan kesusahan lagi.
Bangga Anakku Lulus Berkat Usahaku yang Tidak Pernah Putus
Sepuluh tahun ia bekerja menjadi PMI, banyak hasil yang sudah Nesa dapati. Mulai dari tabungan berhasil terkumpul, bisa renovasi rumah, hingga membangun toko sembako di kampung.
Tidak hanya itu, hal yang paling membahagiakan yang Nesa rasakan, ia berhasil melihat anaknya menyelesaikan seluruh pendidikannya. Kedua anak pertamanya berhasil di wisuda dengan predikat terbaik di JUniveristas Negeri terbaik yang ada di Yogyakarta.
Sungguh itu adalah momen bahagia yang tidak sangka akan Nesa rasakan. Kini Nesa sadar menjadi PMI ternyata bukan solusi terburuk namun bisa menjadi solusi terbaik yang pernah ia lakukan saat itu, selama kita tetap bekerja keras, ikhlas, dan rajin berikhtiar.
Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa usaha yang sungguh-sungguh tentu akan mendapat balasan yang indah di kemudian hari.
Untuk membantu kamu bisa sesukses Nesa, Yourpay sebagai aplikasi keuangan di Taiwan siap memberikan kemudahan, kepraktisan, dan rasa aman untuk setiap penggunanya. Yourpay juga menyajikan fitur-fitur andalan untuk kirim uang antarnegara dengan biaya ongkir murah dengan sekali isi bisa kirim sampai 5 kali, bayar belanja toko online Indonesia, beli pulsa, kuota data, token PLN, dan masih banyak lagi.
Ayo pakai Yourpay dan ajak keluarga dan teman-teman kamu untuk pakai juga. Download aplikasinya dengan klik ini -> https://yourpay.info/DownloadYourpay