Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang dan Korea Selatan terus memperkenalkan kebijakan baru guna menarik lebih banyak tenaga kerja migran. Meskipun demikian, Taiwan tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi pekerja migran Vietnam.
Di Distrik Giay Giay, Hanoi, deretan bangunan empat hingga lima lantai di sepanjang jalan dipenuhi oleh kantor agen tenaga kerja. Dari bendera yang dipasang di sekitar kantor-kantor tersebut, terlihat jelas bahwa negara tujuan utama tenaga kerja migran Vietnam adalah Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Sejak 1999, pemerintah Vietnam mulai mengirim tenaga kerja ke negara-negara di Asia Timur. Selama bertahun-tahun, Taiwan menjadi destinasi utama bagi pekerja Vietnam. Namun, sejak 2016, posisi Taiwan mulai tergerus oleh Jepang.
Menurut Nguyen Xuan Linh sebagaimana dikutp suarabmi.co.id dari PTS Taiwan, seorang agen tenaga kerja Vietnam, “Sebelumnya, jumlah siswa magang, insinyur, dan pelajar Vietnam yang dikirim ke Jepang tidak begitu banyak, namun sejak 2016, angka tersebut meningkat secara signifikan.”
Pada tahun 2018, jumlah pekerja Vietnam di Jepang melampaui jumlah yang bekerja di Taiwan, dan terus meningkat setiap tahunnya. Dengan populasi yang menua, Jepang sejak lama merekrut pekerja magang asing untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Kini, dalam persaingan antar negara untuk menarik tenaga kerja asing, Jepang semakin aktif memperkenalkan kebijakan baru.