Taipei, Taiwan, 6 September 2023 – Mbak Turifah, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Ponorogo, menghadapi cobaan kesehatan yang sangat serius setelah baru-baru ini didiagnosis menderita tumor otak. Penyakit ini baru terdeteksi tiga hari yang lalu saat tumor tersebut sudah mencapai ukuran yang sangat besar, melebihi 5 cm, bahkan membuat bagian atas kepalanya menebal.
Mbak Turifah telah bekerja di Taiwan sebagai PMI selama beberapa tahun dan telah menjalani masa kerja yang cukup panjang dengan majikannya. Meskipun kondisinya semakin memburuk, majikan sebenarnya tidak mengizinkannya untuk pulang ke Indonesia untuk menjalani operasi di sini. Mbak Turifah mengungkapkan bahwa majikannya mengaku tidak mampu memberikan biaya pengobatan dan tidak ada keluarga yang bisa menemani.
“Sama majikan nggak boleh pulang, sama rumah sakit juga nggak boleh pulang, suruh operasi di sini tapi nggak ada biaya,” ujarnya dengan nada sedih.
Gejala awal yang dirasakan oleh Mbak Turifah adalah sakit kepala yang terus-menerus dan rasa seperti tertusuk jarum di bagian kepala. Gejala ini memicu pemeriksaan medis yang mengungkap keberadaan tumor otak yang sangat besar.
Kondisi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh PMI yang sakit di luar negeri, terutama ketika harus menghadapi kendala finansial dan kurangnya dukungan keluarga. Meskipun demikian, Mbak Turifah telah memutuskan untuk pulang ke Indonesia hari ini demi mendapatkan perawatan yang diperlukan dan operasi untuk mengatasi tumor otaknya.
Semua kita berharap agar Mbak Turifah mendapatkan perawatan medis yang sesuai di Indonesia dan sembuh dari penyakitnya. Semoga juga ada solusi yang ditemukan untuk membantu PMI yang menghadapi situasi serupa di masa depan.