Kabar IndoWaspadalah

Puluhan Pekerja Migran Indonesia Kena Tipu, Kerugian Capai Rp4 Miliar

×

Puluhan Pekerja Migran Indonesia Kena Tipu, Kerugian Capai Rp4 Miliar

Sebarkan artikel ini

Sejumlah pekerja migran dari berbagai wilayah merasa tertipu oleh penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjanjikan mereka pekerjaan di Korea Selatan. Mereka menyatakan kekecewaan dan kerugian material yang mencapai Rp4 miliar.

Pada Kamis (23/11), puluhan korban yang terjerat dalam penipuan tersebut mendatangi rumah Hari Sukamto di Desa Kalirejo, Undaan, Kudus, dalam upaya untuk mencari kejelasan terkait janji yang tidak terpenuhi.

Para korban, yang berasal dari Kudus, Jepara, Pati, dan Demak, merasa tertipu karena tak kunjung diberangkatkan ke Korea Selatan seperti yang dijanjikan. Namun, saat mereka datang ke rumah pelaku, tempat tersebut terlihat sepi tanpa kehadiran siapapun.

Meskipun mereka berusaha memeriksa situasi melalui jendela dan mencari kehadiran penghuni di dalam rumah, tak seorang pun dari dalam rumah tersebut muncul untuk menemui para korban.

Salah seorang dari korban, Budi Triman (37 tahun) asal Kabupaten Pati, mengungkapkan bahwa dia telah tertipu karena janji untuk berangkat ke Korea Selatan sebagai TKI tak kunjung terlaksana setelah lebih dari satu tahun. Korban-korban lainnya juga mengalami nasib serupa.

Mereka telah membayar sejumlah uang kepada pelaku, dengan jumlah yang bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per orang, rata-rata sekitar Rp25 juta. Sebanyak 200 orang dijanjikan kesempatan untuk menjadi TKI di Korea Selatan.

Budi dan rekan-rekannya merasa kecewa karena hanya menjadi korban dari janji-janji yang tidak terealisasi meskipun mereka sudah menyetorkan uang kepada pelaku.

Sebelumnya, para korban telah bertemu dengan pelaku di rumahnya dan terpapar oleh janji-janji manis. Mereka tergiur untuk bekerja di Korea Selatan melalui agen milik pelaku karena dianggap sebagai kesempatan yang mudah, tidak memerlukan kemampuan bahasa asing yang mahir, hanya membutuhkan keterampilan dalam pengelasan.

Para korban telah mengikuti pembelajaran bersama pelaku selama empat bulan dengan harapan bisa bekerja di pabrik Samsung atau Hyundai di Korea Selatan dengan gaji yang dijanjikan sekitar Rp25 juta.