Scroll untuk baca artikel
Kabar BMI

Punya Hubungan Gelap dengan Orang Taiwan, PMI Ini Mendadak Hilang Kontak Pasca Melahirkan

×

Punya Hubungan Gelap dengan Orang Taiwan, PMI Ini Mendadak Hilang Kontak Pasca Melahirkan

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hilang kontak di Kota Keelung mengalami kesulitan setelah melahirkan tiga anak dari hubungannya dengan seorang pria Taiwan bermarga Shen.

Anak-anak tersebut tidak dapat memperoleh kewarganegaraan Taiwan karena status pernikahannya di Indonesia masih tercatat sah.

PMI perempuan tersebut dan Shen saat ini tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan dengan tiga anak mereka, termasuk sepasang bayi kembar berusia satu tahun tiga bulan dan seorang bayi laki-laki berusia tiga bulan.

Namun, karena pada saat kehamilan ia masih terikat pernikahan dengan suaminya di Indonesia, hukum menetapkan bahwa anak-anaknya secara sah diakui sebagai keturunan dari suaminya di Indonesia, bukan Shen.

Akibatnya, anak-anak tersebut tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Republik Tiongkok (Taiwan).

Baca Juga: Ledakan Gas di Pabrik Far Eastern New Century di Hsinchu, Dua Tewas dan 21 Orang Dilarikan ke RS

Kesulitan Finansial dan Kesehatan Anak

Masalah lain yang dihadapi PMI ini adalah keterbatasan akses layanan kesehatan bagi anak-anaknya.

Tanpa status kewarganegaraan, mereka tidak dapat memperoleh asuransi kesehatan di Taiwan dan harus membayar biaya pengobatan sendiri.

“Setiap kali berobat, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai NT$1.000 hingga NT$2.000,” kata anggota Dewan Kota Keelung dari Partai Progresif Demokratik (DPP), Chen Yi, saat mengunjungi keluarga tersebut pada Kamis 6 Februari 2025.

Sementara itu, Shen yang hanya berpenghasilan sekitar NT$37.000 per bulan juga harus menanggung biaya hidup yang besar.

Dengan biaya sewa rumah sekitar NT$6.000 per bulan, ia sering kali harus meminjam uang dari keluarga dan teman untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Chen berharap agar pihak berwenang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kewarganegaraan serta registrasi keluarga anak-anak ini agar mereka bisa mendapatkan hak-haknya, termasuk akses layanan kesehatan.

Baca Juga: Sama-sama jadi TKI! Adik Kerja di Taiwan, Sang Kakak Meninggal Dunia Korban Kebakaran di Istanbul

Bantuan Sosial dan Upaya Penyelesaian Administratif

Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Kota Keelung telah menangani kasus ini sejak April tahun lalu dan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti popok, susu, dan beras kepada keluarga Shen. Selain itu, pusat tersebut juga mengatur vaksinasi gratis bagi anak-anak PMI tersebut, dikutip suarabmi.co.id dari Fokus Taiwan.

Untuk membantu menyelesaikan permasalahan administratif, pihak pusat layanan juga menyediakan bantuan dalam penerjemahan dokumen perceraian PMI dari bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin.

“Hasil uji DNA telah menunjukkan bahwa ayah biologis dari ketiga anak ini adalah Shen,” ujar perwakilan Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Kota Keelung.

Baca Juga:

Harapan PMI untuk Masa Depan Anak-anaknya

PMI tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas berbagai bantuan yang telah diberikan oleh Chen Yi dan organisasi sosial lainnya.

“Saya harus merawat anak-anak saya. Jika anak-anak ada di Taiwan, saya akan tetap di Taiwan. Jika anak-anak di Indonesia, saya akan ikut ke Indonesia,” katanya dalam bahasa Mandarin sambil memeluk anak-anaknya.

Situasi ini menjadi sorotan penting terkait permasalahan administrasi kependudukan dan perlindungan hak bagi anak-anak hasil hubungan antara PMI dan warga negara asing. Kejelasan hukum serta dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu menyelesaikan kendala yang dihadapi keluarga ini.

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==