Dalam suasana ketegangan internasional yang semakin meningkat akibat konflik Israel-Palestina, isu pemulangan pekerja migran semakin mendapat perhatian. Taiwan, terutama wilayah selatannya yang juga dianggap sebagai daerah berisiko tinggi, menjadi perhatian utama. Pada bulan April tahun ini, negara-negara seperti Indonesia dan Filipina telah membahas kemungkinan pemulangan pekerja migran dari Taiwan.
Anggota Dewan Kota Taichung dari Partai Nasionalis Kuomintang, Li Zhong, mengungkapkan bahwa saat ini Taichung memiliki lebih dari 100.000 pekerja migran, termasuk lebih dari 20.000 pekerja perawatan. Jika pekerja migran ini dipulangkan, akan berdampak pada lebih dari 20.000 keluarga yang membutuhkan layanan perawatan.
Pada tanggal 23 Oktober, Dewan Kota Taichung menggelar sesi tanya jawab terkait masalah pemulangan pekerja migran. Li Zhong mengungkapkan bahwa eskalasi konflik antara Israel dan Palestina, serta ketidakpastian situasi di wilayah Asia Timur yang juga dianggap berisiko tinggi, membuat pemerintah Korea Selatan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional dan melakukan latihan udara bersama dengan Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang di Semenanjung Korea.
Indonesia juga telah melakukan studi simulasi pada bulan April untuk mempersiapkan pemulangan sekitar 350.000 pekerja migran dan warga negara Taiwan jika situasi di selat Taiwan memburuk. Filipina juga sedang mempertimbangkan pemulangan 150.000 warganya.
Li Zhong menyebutkan bahwa jumlah pekerja migran di Taichung saat ini mencapai lebih dari 108.000 orang, dengan sekitar 24.000 pekerja di bidang perawatan sosial. Banyak pekerja migran dari Indonesia dan Filipina yang membantu keluarga atau orang tua di Taiwan.
Jika Indonesia dan Filipina benar-benar memulangkan mereka, ini bisa berdampak pada proyek-proyek konstruksi yang terhenti dan munculnya masalah perawatan medis dan lansia di masyarakat, yang akan memberikan beban besar bagi penduduk. Oleh karena itu, pemerintah kota diharapkan menyusun rencana respons yang tepat.
Kepala Dinas Sosial Kota Taichung, Liao Jingzhi, menyatakan bahwa pemulangan pekerja migran dari Indonesia dan Filipina merupakan masalah yang cukup rumit. Banyak warga telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan pekerja migran dalam merawat keluarga lanjut usia. Dinas Sosial akan segera mengidentifikasi kebutuhan terkait dan mencari solusi yang tepat serta memberikan bantuan.
Anggota Dewan dari Partai Demokratik Progresif, Huang Shouda, menyatakan bahwa dengan eskalasi konflik internasional dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah pusat dan daerah harus siap. Saat ini, Taichung memiliki 530 tempat penampungan darurat. Pemerintah kota harus mempersiapkan barang-barang penting seperti sleeping bag dan susu bayi untuk keperluan masyarakat, serta merencanakan alokasi ruang di tempat penampungan tersebut. Dewan Pelayanan Sosial mengumumkan bahwa akan segera melaksanakan tindakan yang relevan dalam waktu satu bulan.