Suarabmi.co.id – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Dodo Kaliang dilaporkan meninggal dunia di Taichung, Taiwan, setelah diduga mengalami penganiayaan oleh oknum dari sebuah perguruan pencak silat milik warga negara Indonesia (WNI). Kasus ini tengah menjadi perhatian luas komunitas diaspora Indonesia di Taiwan.
Informasi awal mencuat dari unggahan organisasi Dharma Ayu, tempat korban aktif sebagai bendahara II. Kepada CNA, seorang aktivis dari organisasi tersebut menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat Dodo mengunggah video menirukan gerakan silat dari salah satu perguruan pencak silat.
Hal itu kemudian dianggap sebagai bentuk penghinaan karena Dodo bukan anggota resmi dari perguruan tersebut.
Masalah sempat dimediasi oleh salah satu aktivis dari organisasi TKI terbesar di Taiwan, dan Dodo telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Namun, insiden itu belum berakhir. Beberapa anggota perguruan silat tersebut kemudian meminta Dodo menjadi anggota, dan permintaan itu dipenuhi oleh Dodo.
Meski demikian, beberapa waktu kemudian, ia menyatakan tidak sanggup melanjutkan karena adanya dugaan tindak kekerasan dalam latihan, sehingga ia memutuskan keluar pada pertengahan September.
Menurut keterangan seorang aktivis yang tidak disebutkan namanya, Dodo sempat dirawat karena mengalami memar. Ia masuk rumah sakit di Taichung pada Minggu 21 September 2025, dan meninggal dunia dua hari kemudian, pada Selasa pukul 15.00 waktu setempat.
Aktivis dari Dharma Ayu menggambarkan Dodo sebagai sosok yang baik dan humoris. Ia bahkan pernah menyampaikan rencananya untuk menikah pada April tahun depan. Dodo diketahui berasal dari Kedokan, Indramayu, Jawa Barat.
Menanggapi kasus ini, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Taiwan.
“Atas nama KDEI Taipei, kami menyampaikan rasa duka mendalam dan turut berduka cita atas wafatnya salah satu saudara kita, PMI atas nama Widodo,” ujar Arif, dikutip suarabmi.co.id dari CNA.
“Sejak hari Minggu kemarin sampai dengan hari ini, KDEI Taipei telah berkoordinasi untuk memastikan jenazah ditangani dengan baik dan KDEI Taipei terus berkoordinasi dengan rumah sakit, kepolisian, kejaksaan dan juga agensi serta majikan, selain itu juga KDEI Taipei telah melakukan komunikasi dengan keluarga. Penyebab meninggalnya sedang dalam penyelidikan otoritas berwenang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arif mengimbau agar semua komunitas WNI di Taiwan menjaga suasana tetap kondusif.
“Saya mengajak semua ormas/komunitas WNI di Taiwan, untuk tetap menjaga solidaritas dan persaudaraan dalam bentuk dukungan doa. Saya juga minta seluruh ormas/komunitas untuk menjaga kerukunan, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menciptakan suasana yang damai dan tentram,” katanya.
“Mari kita serahkan sepenuhnya pada proses hukum Taiwan. Siapa pun yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum setempat,” tegas Arif.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.







