Hati-hati, para pekerja migran. Jangan beranggapan bahwa tindakan mencuri uang majikan tanpa sepengetahuan mereka akan membuatmu terbebas dari masalah. Sebuah berita melaporkan seorang pekerja migran asal Indonesia dengan inisial Ou, yang dilaporkan majikannya karena mencuri uang senilai 79.500 NT dari laci dan tas di rumah majikan.
Kejadian ini bermula ketika suami majikan, yang bernama Lio, mulai curiga karena jumlah uang yang disimpan di rumahnya berkurang. Awalnya, Lio tidak mencurigai siapa pun, namun kecurigaannya semakin kuat setelah kejadian tersebut terulang beberapa kali. Akhirnya, dengan bantuan anaknya, Lio melaporkan kehilangan uang tersebut kepada polisi pada 17 November.
Pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya kerusakan pada pintu atau bangunan rumah, menandakan bahwa tidak ada pencuri dari luar yang masuk. Polisi kemudian memeriksa rekaman CCTV di rumah tersebut dan menemukan bahwa Ou, pekerja migran, adalah pelakunya.
Pada 5 November, ketika majikan tidak ada di rumah, Ou naik ke lantai dua pura-pura membersihkan kamar. Dengan satu tangan menggenggam kain lap, dia membuka laci lemari dan mengambil uang senilai 1500 NT. Tidak puas dengan itu, Ou mengulangi aksi pencurian pada 8 November, kali ini mengambil uang dari dompet senilai 68.000 NT. Pada 7 November, dia juga mengambil uang senilai 10.000 NT dari tas majikan yang ditaruh di kursi.
Pada 18 November, polisi memberitahu agen dan menjemput Ou untuk dimintai keterangan. Ou, setelah melihat rekaman CCTV, tidak dapat mengelak dan mengakui perbuatannya. Meskipun Ou mengaku bahwa uang tersebut sudah dikirim ke Indonesia untuk biaya perawatan ibunya yang sakit, dia dipindahkan ke kejaksaan untuk diadili karena dugaan pencurian. Majikan Ou langsung memutuskan kontrak kerjanya.
