Pria Taiwan ini tak mengira akan berjodoh dengan wanita asal Ponorogo yang merupakan muridnya di tempat bimbingan belajar bahasa Inggris. Ini kisah mereka.
Chung Ta-Cheng adalah warga Taiwan yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di salah satu lembaga bimbingan belajar di negerinya.
Dia bertemu dengan Desita Lumbiati warga Desa/Kecamatan Sooko, Ponorogo, saat wanita itu menjadi muridnya. Desita saat itu juga bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan.
“Gurunya adalah suami saya ini. Ya muncul cinta di sana,” tutur Desita kepada wartawan, Jumat (18/3/2022).
Sang guru jatuh cinta pada muridnya hingga berakhir di pelaminan. Keduanya disatukan lewat ikatan pernikahan pada Jumat (18/3/2022). Chung Ta-Cheng sebelumnya telah menjadi mualaf sehingga pernikahan berjalan secara islami.
Saat prosesi ijab kabul, Chung Ta-Cheng menggunakan bahasa Inggris. Dia memberikan mas kawin seperangkat alat salat, cincin emas dan uang Rp 10 juta.
Tampak momen haru dan bahagia terpancar di wajah kedua mempelai dan keluarga. Apalagi saat pernikahannya disahkan secara agama dan negara.
Desita mengatakan setelah menjalin hubungan, dia dan Chung Ta-Cheng memutuskan merencanakan pernikahan. Namun karena adanya pandemi COVID-19, mereka mengundurkan rencana tersebut.
“Saya bahagia, sudah nunggu 3 tahun karena terhalang COVID-19 ini, akhirnya bisa menikah,” kata Desita.
Sementara, sang suami Chung Ta-Cheng mengaku senang dan bahagia bisa menikah di negara asal sang istri. Dia pun senang dengan adat pernikahan di Indonesia.
“Saya senang dan bahagia, ini juga baru kali pertama lihat prosesi pernikahan di Indonesia,” kata Chung Ta-Cheng.
“Ceremonial (acara) dan dekorasi di Indonesia berbeda dengan Taiwan, saya senang,” tambahnya.
wolipop.detik.com