Scroll untuk baca artikel
Internasional

Hong Kong Mendesak Pengusaha untuk Memastikan Keselamatan Pekerja setelah Insiden Pekerja Konstruksi Meninggal Saat Cuaca Ekstrem

×

Hong Kong Mendesak Pengusaha untuk Memastikan Keselamatan Pekerja setelah Insiden Pekerja Konstruksi Meninggal Saat Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id Departemen Tenaga Kerja Hong Kong mengeluarkan imbauan kepada pengusaha untuk menerapkan langkah pencegahan sengatan panas bagi pekerja, menyusul peringatan tekanan panas selama dua hari berturut-turut di kota tersebut.

Pada Kamis dan Jumat (23–24 Mei 2025), suhu udara tercatat mencapai 33 derajat Celsius di beberapa distrik, bahkan menembus 35 derajat Celsius di wilayah seperti Cheung Chau dan Sheung Shui.

Langkah Pencegahan bagi Pengusaha

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat pagi, Departemen Tenaga Kerja menyampaikan bahwa pengusaha wajib menilai risiko tekanan panas di lingkungan kerja dan menerapkan tindakan pencegahan berdasarkan risiko yang teridentifikasi.

Beberapa tindakan yang disarankan meliputi:

  • Penyesuaian jam kerja
  • Penyediaan peneduh
  • Penggunaan alat ventilasi
  • Imbauan kepada pekerja untuk rutin mengisi ulang air dan beristirahat

Sistem Peringatan Tekanan Panas Tiga Tingkat

Pada Kamis, pemerintah mengeluarkan peringatan tekanan panas berwarna kuning dari pukul 13.30 hingga 16.30. Peringatan serupa kembali diberlakukan pada Jumat dari pukul 10.40 hingga 16.40.

Selama peringatan tingkat kuning berlangsung, pekerja luar ruangan dengan beban kerja sangat berat disarankan untuk beristirahat selama 45 menit setelah bekerja selama 15 menit dalam setiap jam, dikutip suarabmi.co.id dari Hong Kong FP.

Baca Juga: Kasus Kedua Dalam 3 Hari Terakhir, ART Ditangkap di Hong Kong karena Diduga Mencuri Uang Tunai dan Perhiasan Senilai HK$300.000

Departemen Tenaga Kerja juga mengingatkan pengusaha agar mematuhi panduan resmi saat sistem peringatan tekanan panas aktif.

Pemerintah Hong Kong memperkenalkan sistem peringatan tiga tingkat pada 2023, yang terdiri dari kode kuning, merah, dan hitam untuk menandai tingkat tekanan panas mulai dari “tinggi” hingga “sangat tinggi”.

Kritik terhadap Efektivitas Sistem

Kendati demikian, sejumlah kelompok buruh dan organisasi non-pemerintah (LSM) menyampaikan kritik terhadap sistem peringatan tersebut karena tidak bersifat mengikat secara hukum. Mereka menilai sistem ini memberikan terlalu banyak hambatan bagi pekerja untuk mengambil waktu istirahat atau menghentikan pekerjaan saat kondisi panas ekstrem.

30 Kasus Kecelakaan Terkait Panas di Tahun 2024

Menurut Departemen Tenaga Kerja, sebanyak 30 kecelakaan kerja yang terkait dengan sengatan panas telah dilaporkan sepanjang 2024.

Otoritas juga mencatat lebih dari 23.000 inspeksi tempat kerja terkait isu tersebut dan telah mengeluarkan 1.031 peringatan kepada pengusaha.

Insiden Meninggalnya Pekerja Konstruksi    

Pada Rabu sore, seorang pekerja dilaporkan pingsan di lokasi pembangunan Rumah Sakit Prince of Wales dan kemudian meninggal dunia di rumah sakit, sebagaimana dilaporkan media lokal.

Pemerintah tidak mengeluarkan peringatan tekanan panas pada hari tersebut.

Asosiasi Hak-Hak Korban Kecelakaan Industri, sebuah LSM yang memperjuangkan hak-hak buruh, menyatakan bahwa keluarga korban menduga kematian terjadi akibat kurangnya pengaturan kerja di tengah cuaca panas ekstrem.

Baca Juga: TKW Asal Indonesia Ditangkap di Hong Kong, Diduga Curi Rp400 Juta dari Rumah Majikan

Kelompok buruh tersebut mendesak Departemen Tenaga Kerja untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh dan mempublikasikan hasil laporan investigasinya.

Mereka juga menegaskan bahwa pengusaha tetap wajib menerapkan langkah perlindungan terhadap panas, termasuk memberikan waktu istirahat setiap jam dan memastikan ketersediaan air minum bagi pekerja, meskipun tidak ada peringatan resmi yang dikeluarkan pada hari itu. (*)

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==