Scroll untuk baca artikel
Kabar Indo

Kakak Beradik Nakhoda dan Juru Mesin Dibunuh Jenazah Dibuang ke Laut

×

Kakak Beradik Nakhoda dan Juru Mesin Dibunuh Jenazah Dibuang ke Laut

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Kasus dugaan pembunuhan di atas kapal kembali mengguncang dunia pelayaran.

Dua awak kapal KM Vizz Jaya 2, yakni Anton dan Kunedi kakak beradik asal Indramayu, Jawa Barat dilaporkan tewas diduga akibat ulah kejam 10 anak buah kapal (ABK) mereka sendiri.

Peristiwa ini terjadi di perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Kronologi Pelayaran Hingga Hilang Kontak

Anton menjabat sebagai nakhoda, sedangkan adiknya, Kunedi, merupakan kepala kamar mesin. Mereka berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, pada 27 Februari 2025 bersama 10 ABK lainnya untuk mencari ikan cumi di perairan Kalimantan.

Diyana (36), kerabat korban, mengungkapkan bahwa Anton sempat menghubungi keluarganya melalui video call WhatsApp pada hari keberangkatan.

Namun, setelah itu komunikasi terputus. Terakhir kali kontak terjadi pada 27 Maret 2025 pukul 03.00 WIB saat Anton mengabarkan akan makan sahur, dikutipsuarabmi.co.id dari Metro TV.

“Dua hari kemudian hilang kontak,” kata Diyana kepada wartawan, Rabu, 30 April 2025.

Baca Juga: Jas Rodi, TKI Brebes, Divonis Leukimia Usai Putuskan MD, Relawan Saling Bantu dan Galang Donasi

Kecurigaan Muncul, Kapal Ditemukan Terdampar

Kapal tersebut akhirnya ditemukan terdampar di perairan Karimunjawa. Anehnya, dari total 12 manifest penumpang kapal, hanya 10 ABK yang berada di kapal saat pemeriksaan oleh TNI AL dan kepolisian.

Ketiadaan Anton dan Kunedi menimbulkan kecurigaan kuat akan terjadinya kejahatan. Diyana menjelaskan bahwa pihak keluarga turut melakukan pencarian ke lokasi.

Polisi Tetapkan 10 ABK sebagai Tersangka

Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Tengah, AKBP Daryanto, membenarkan bahwa 10 ABK telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Para tersangka sudah ditangkap, benar ada kejadian tersebut,” ujar Daryanto, selasa, 29 April 2025.

Nama-nama tersangka adalah IF (35), MIH (19), H (23), YDM (29), FP (35), RAS (23), AW (22), MRF (26), AS (51), dan MF (21). Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Banten, Bekasi, hingga Sumedang.

Baca Juga: Pasangan Turis di Thailand Pamer Pelukan Tanpa Sehelai Benang pun di Siang Bolong, Langsung Dijepret Polisi

Motif Diduga Soal Pembagian Hasil Tangkapan

Menurut hasil pemeriksaan, motif pembunuhan diduga dipicu oleh perselisihan mengenai pembagian hasil tangkapan. Cekcok mulut berujung pemukulan, lalu kedua korban dibuang ke laut.

“Pengakuannya (dari para ABK), sempat cekcok adu mulut sampai pemukulan, mayatnya dibuang ke laut,” ungkap Diyana.

Setelah membuang mayat ke laut, para tersangka mencoba melarikan diri. Namun, karena tidak memahami navigasi laut, kapal akhirnya terdampar di Kepulauan Karimunjawa.

Upaya Pencarian dan Pemeriksaan DNA

Polda Jawa Tengah terus melakukan upaya pencarian terhadap jenazah Anton dan Kunedi. Pemeriksaan DNA juga dilakukan untuk mencocokkan identitas jika ditemukan jenazah di perairan sekitar.

“Kami juga lakukan pencarian terhadap korban dan mencocokkan DNA setiap ada temuan mayat,” jelas AKBP Daryanto.

Baca Juga: Ibu dari Siswi Kelas 6 SD Shock Temukan Pesan WA Anaknya, Ternyata Buah Hati Jadi Korban Kekerasan Seksual Tetangga Hingga 7 Kali

Pihak Keluarga Minta Keadilan

Keluarga korban berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Anton dan Kunedi dikenal sebagai tulang punggung keluarga.

Diyana mengungkapkan bahwa kontak terakhir korban dengan keluarga tidak menyebutkan hal mencurigakan selain menanyakan kabar istri dan anak.

“Kontak terakhir korban dengan istrinya tidak bercerita tentang pekerjaan, hanya menanyakan kabar istri dan anaknya saja,” imbuhnya.(*)

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==

Bukan di copy caranya, di share...

SUWUN