Hongkong, Setidaknya ada 43 PMI di Hong Kong yang tertipu travel haji bodong. Seharusnya, mereka diterbangkan haji pada Juni lalu, tetapi gagal. Setelah diusut, travel tersebut tak terdaftar di Kementerian Haji Arab Saudi.
Karena tidak jadi diterbangkan haji, para TKW ini tengah protes ke pemilik travel Paradise Reda Kenawy, pria berkebangsaan Mesir dengan paspor Jepang. Padahal, mereka sudah membayar lunas biaya sebesar HKD 80 ribu atau setara hampir Rp155 juta.
Sulistiyana, salah satu PMI korban travel haji bodong mengatakan pihak travel tidak memberikan alasan penyebab gagalnya ia dan teman-teman berangkat haji. Pihak travel hanya memberikan opsi untuk menunggu atau menempuh jalur hukum.
“Mereka (travel) memberi dua opsi menunggu setahun, atau menuntut uangnya kembali melalui jalur hukum Hong Kong,” ujar Sulitiyana dalam Metro Siang, Metro TV, Jumat 7 Juli 2023.
Ia pun mengatakan, jalur hukum yang sedang ditempuh juga belum menemui titik terang. Sebabnya, ada aturan khusus yang membuat pihak travel tidak perlu membayar ganti rugi ke mereka dan juga invoice yang dikeluarkan pihak travel dianggap ilegal.
“Setelah menempur jalur hukum. ternyata ada aturan khusus di Hong Kong yaitu perusahaan tidak perlu memberikan uang pelanggan kembali ketika mengajukan pailit, kemudian invoice yang mereka keluarkan tidak bisa digunakan untuk diklaim ke asosiasi travel karena dianggap ilegal,” jelasnya.
Kasus tersebut tengah dalam proses penyelidikan kepolisian Hong Kong. Sementara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong yang sudah mendapatkan laporan dari TKI yang tertipu juga tidak bisa menolong.
Kini, ia dan juga para korban lainnya berharap mendapat bantuan dari pemerintah Indonesia untuk bisa menyelesaikan dan menaptkan uangnya kembali.
“Dari Bu Yuni (Youtuber Indonesia di Hong Kong) kami bisa terhubung dengan media nasional seperti Metro TV. Harapanya, setelah ini bisa terhubungan dengan Kemerterian Agama atau Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur. Karena Bu Khofifah memiliki hubungan baik dengan Islamic Union organisasi islam terbesar di Hong Kong,” tambahnya.
