Suarabmi.co.id – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjenguk seorang pekerja migran Indonesia non prosedural bernama Sri Wahyuni.
Saat ini Sri Wahyuni tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, usai dipulangkan dari Malaysia.
Sri Wahyuni mengalami kelumpuhan total akibat stroke saat bekerja sebagai PMI ilegal di Malaysia.
Menurut Karding, Wahyuni menjadi korban calo yang memalsukan dokumen identitas, termasuk kartu tanda penduduk (KTP), agar bisa diberangkatkan ke luar negeri secara non prosedural.
Identitas Dipalsukan, Keluarga Sulit Ditemukan
“Kasus Ibu Sri Wahyuni ini harus menjadi perhatian kita, karena kalau dari alamat KTP yang ada, kita cek ke Lamongan di Karanggeneng, kecamatan sana, itu tidak ditemukan nama Sri Wahyuni ini. Artinya, waktu itu dia pasti menjadi korban calo untuk dipalsukan KTP-nya, kemudian berangkat bekerja ke luar negeri,” ujar Karding dalam keterangannya, Minggu, 1 Juni 2025.
Akibat pemalsuan tersebut, hingga kini petugas belum berhasil menemukan alamat asli maupun kontak keluarga Sri Wahyuni.
Sementara kondisi korban yang terbaring sakit dan tidak dapat berkomunikasi menyulitkan proses penelusuran lebih lanjut, dikutip suarabmi.co.id dari Detik.
“Sekarang ini kita tidak bisa menemukan keluarga beliau, dan posisinya lagi sakit stroke parah tidak bisa ngomong,” tambah Karding.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah memastikan akan menanggung seluruh biaya perawatan Sri Wahyuni selama menjalani pengobatan di RS Polri.(*)
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.







