BREBES, Jawa Tengah – Roslina, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Brebes, Jawa Tengah, kini tengah dicari oleh orang tuanya yang merindukan kehadirannya. Lina, panggilan akrabnya, telah bekerja di Taiwan selama enam tahun. Awalnya, dia menjadi penjaga lansia di sana, namun karena upah yang tidak memadai, setelah satu tahun bekerja, Lina memutuskan untuk kabur dengan harapan mendapatkan penghasilan lebih besar.
Setelah melarikan diri, Lina masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya selama beberapa bulan dan mengirim uang sebagai tanda kasih sayang. Namun, sejak itu, Lina tiba-tiba menghilang, dan nomornya tidak dapat dihubungi oleh siapapun.
Ayah Lina, dalam ungkapannya, menjelaskan bahwa ketika pertama kali melarikan diri, anaknya tinggal bersama kekasihnya di sebuah mess di Taiwan. Dari foto-foto yang dikirimkan kepada keluarganya, terlihat Lina tengah mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu menggunakan bong. Sang ibu juga mengungkapkan bahwa setiap malamnya dihantui oleh kekhawatiran dan kegelisahan, takut terjadi hal yang tak diinginkan dengan putrinya.
Sebelum berangkat ke Taiwan, Lina adalah sosok yang lugu dan pendiam. Namun, sejak menjadi seorang kaburan, Lina mengalami perubahan drastis, baik dalam kepribadian maupun penampilan. Berdasarkan foto yang dikirimkan, saat ini Lina memiliki tato di lengan dan rambut pirang. Bahkan, informasi dari teman-temannya juga mengungkap bahwa Lina kerap menerima tamu laki-laki di messnya dan bekerja sebagai (P*K).
Melalui akun media sosial, orang tua Lina dengan sangat harap-harap cemas memohon agar putrinya kembali pulang ke kampung halaman dan menjadi Lina yang dulu mereka kenal. Mereka berdoa agar Lina dapat melepaskan diri dari lingkaran yang mengancam keselamatannya dan memutuskan untuk kembali ke keluarganya yang sangat merindukannya. Semoga langkah tersebut dapat membawa Lina kembali kepada kehidupan yang lebih baik.