Suarabmi.co.id – Polisi Jepang menangkap enam pria asal Indonesia yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pria Indonesia berusia 37 tahun di Isesaki, Prefektur Gunma, pada November 2024.
Korban ditemukan tewas dengan luka tusukan di punggungnya, setelah diserang oleh kelompok tersebut yang berusaha merampok harta benda.
Pembunuhan dengan Modus Perampokan
Menurut penyelidikan polisi, peristiwa tersebut terjadi pada bulan November 2024 di sebuah apartemen di kawasan Kamisuwacho, Isesaki. Korban, seorang pria Indonesia berusia 37 tahun, ditemukan tergeletak dengan luka tusukan di punggung.
Belakangan, diketahui bahwa beberapa jam sebelum penemuan mayat tersebut, sekelompok pria Indonesia memasuki apartemen korban dengan tujuan untuk merampok. Mereka menyerang korban menggunakan senjata tajam dan menyebabkan korban tewas di lokasi kejadian.
Selain itu, kelompok tersebut juga diduga telah melakukan kekerasan terhadap seorang pria Indonesia lainnya, yang mengalami luka akibat penganiayaan.
Penangkapan Tersangka
Berdasarkan hasil penyelidikan yang intensif, polisi akhirnya menangkap enam pria Indonesia yang diduga terlibat dalam pembunuhan dan perampokan tersebut. Mereka dikenakan tuduhan pembunuhan, perampokan dengan kekerasan, serta penganiayaan.
Enam pria tersebut terdiri dari warga negara Indonesia yang tidak memiliki alamat tetap dan tidak bekerja, termasuk salah satu tersangka berusia 22 tahun, Louis Figo Richard Roger Matandatu.
Tiga dari enam tersangka dikabarkan mengalami luka-luka yang diduga terjadi saat kejadian berlangsung, dan ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Polisi kini sedang memeriksa lebih lanjut kemungkinan adanya hubungan antara tersangka dan korban, dengan dugaan kuat bahwa insiden ini berakar pada masalah antar kelompok Indonesia di Jepang.
Penyelidikan Lanjutan
Polisi mengungkapkan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan, dan mereka belum memutuskan apakah para tersangka mengakui tuduhan yang dilayangkan kepada mereka.
Mengingat adanya keraguan dalam hal pengakuan tersangka dan upaya untuk mengungkapkan kebenaran, polisi memilih untuk tidak mengungkapkan status pengakuan mereka kepada publik.
Pihak berwenang terus mendalami kasus ini dan berusaha mencari tahu lebih banyak tentang motif di balik tindakan kriminal tersebut. Polisi memperkirakan bahwa konflik antar individu atau kelompok dari komunitas Indonesia di Jepang dapat menjadi pemicu utama dalam peristiwa ini.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!