Kabar Indo

Nggak Cukup Gaji Jadi Staff PJTKI Buat Hidup di Indonesia, Saya Ingin Kembali Bekerja di Hong kong Walaupun Sudah Tua

×

Nggak Cukup Gaji Jadi Staff PJTKI Buat Hidup di Indonesia, Saya Ingin Kembali Bekerja di Hong kong Walaupun Sudah Tua

Sebarkan artikel ini
foto: ilustrasi

Sebuah perjalanan hidup seseorang sering kali penuh liku-liku dan pilihan yang sulit. Begitu pula dengan kisah seorang pekerja migran Indonesia yang pernah menjalani masa-masa sulit dan sekarang berhadapan dengan keputusan yang tidak mudah. Mari kita merenung bersama dalam perjalanan hidupnya.

Nama saya tidak perlu disebutkan, namun, saya adalah seorang staff di Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Sebagai pekerja migran, hidup saya telah melibatkan berbagai perjalanan dan pengalaman yang tak terlupakan. Saya ingin berbagi kisah saya, karena saya percaya bahwa setiap cerita memiliki pelajaran yang berharga.

Dulu, enam tahun lamanya saya bekerja di Hong Kong. Pengalaman bekerja di luar negeri memberikan saya pelajaran hidup yang berharga dan kemampuan untuk beradaptasi dengan budaya yang berbeda. Namun, pada tahun 2019, saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Alasannya tidak lain karena saya diberikan kesempatan untuk menjadi staff di cabang Sulawesi.

Saya berharap bahwa dengan menjadi staff di PJTKI, hidup saya akan lebih baik dengan gaji yang melimpah. Namun, kenyataannya tidak sesuai harapan. Hidup di Indonesia ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Gaji yang diterima ternyata tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini membuat saya merasa bingung dan frustasi.

Setelah dua tahun bekerja di Singapura, saya mengharapkan perubahan positif dalam hidup saya. Namun, kembali ke Indonesia membuka mata saya terhadap realitas sulitnya hidup di tanah air. Gaji yang kecil dan biaya hidup yang terus meningkat membuat saya berpikir untuk kembali ke Hong Kong, tempat di mana saya merasa lebih nyaman.

Saat ini, di usia 50 tahun, saya menyadari bahwa proses menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara normal sangat sulit. Rintangan-rintangan administratif dan birokrasi yang kompleks membuat impian untuk kembali bekerja di luar negeri terasa seperti tantangan yang hampir tidak mungkin diatasi.

Keputusan untuk kembali bekerja di Hong Kong tidaklah mudah. Namun, melihat kondisi ekonomi di Indonesia yang sulit, saya merasa bahwa ini mungkin merupakan pilihan terbaik bagi saya. Meskipun usia saya sudah tidak muda, tekad dan semangat untuk mencari kehidupan yang lebih baik masih tetap berkobar.

Kisah hidup saya adalah salah satu dari banyak cerita yang menggambarkan tantangan dan keputusan sulit yang dihadapi oleh para pekerja migran Indonesia. Semoga kisah ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman lebih tentang realitas kehidupan pekerja migran, serta mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih baik bagi masa depan mereka.