Seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) yang dikenal dengan inisial JPC, ditemukan meninggal dunia di apartemen kekasihnya, Keiichirou Kajimura, di Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang.
Dugaan kuat, JPC menjadi korban pembunuhan oleh sang kekasih. Seorang anggota dari kelompok Indonesian Community in Japan (ICJ), Rosalia Bratanegara, menjelaskan bahwa JPC meninggalkan asrama tempat tinggalnya di Nihongo Gakkounya dua minggu sebelum ditemukan tewas. Ia kehilangan kontak sejak 17 Agustus.
Menurut Rosalia, “Dalam pesan terakhirnya, dia memberi tahu teman-temannya bahwa dia bersama Keiichiro Kajimura.”
Pihak berwenang setempat juga mengungkapkan bahwa Kajimura sebelumnya pernah ditangkap oleh Kepolisian Prefektur Wakayama pada 2 Oktober 2017.
Pada waktu itu, ia diduga terlibat dalam pembunuhan, yakni mencekik kekasihnya hingga meninggal di sebuah hotel di Kota Shingu.
Korban dari kasus sebelumnya ini adalah seorang perempuan Jepang berusia 26 tahun bernama Haruka Abe. Usai peristiwa mencekik Abe, Kajimura mengakui mencoba bunuh diri dengan mengonsumsi obat tidur dalam jumlah besar.
Terhadap hal ini, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa KBRI Tokyo telah menerima laporan mengenai kematian WNI tersebut.
Judha Nugraha menyatakan, “KBRI telah berkoordinasi dengan Kepolisian Gunma untuk melakukan otopsi dan identifikasi terhadap jenazah tersebut. Kami masih menunggu hasil dari proses otopsi dan identifikasi ini.”
