Internasional

Penurunan Angka Kelahiran di Jepang Berisiko Menghancurkan Populasi, Indonesia Banyak yang Jomblo Wir!

×

Penurunan Angka Kelahiran di Jepang Berisiko Menghancurkan Populasi, Indonesia Banyak yang Jomblo Wir!

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.idJepang tengah menghadapi krisis demografis yang semakin memburuk akibat penurunan angka kelahiran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Jika tren ini terus berlanjut, ahli memperingatkan bahwa negara ini bisa menghadapi ancaman kepunahan dalam beberapa abad mendatang.

Menurut Hiroshida Yoshida, seorang pakar sekaligus Profesor di Research Center for Aged Economy and Society, Universitas Tohoku, Jepang akan mengalami penurunan drastis populasi jika tingkat kelahiran tetap rendah.

Yoshida memperkirakan bahwa pada 5 Januari 2720, Jepang hanya akan memiliki satu anak di bawah usia 14 tahun. Perkiraan ini didasarkan pada simulasi penurunan populasi tahunan, yang dimulai sejak 2012.

Baca Juga: Jumlah Pekerja Asing di Jepang Pecah Rekor Baru, Indonesia Dipepet Srilanka

Prediksi Penurunan Populasi Anak di Jepang

Berdasarkan perhitungan Yoshida, tingkat penurunan populasi anak diperkirakan akan mencapai 2,3 persen pada April 2024, sebuah angka yang menandakan penurunan jumlah anak secara drastis.

Kementerian Kesehatan Jepang juga melaporkan bahwa pada tahun 2023, tingkat kelahiran di Jepang mencapai 1,20 anak per wanita, yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah, dikutip suarabmi.co.id dari CNN Indonesia.

Faktor Penyebab Penurunan Angka Kelahiran

Penyebab utama penurunan angka kelahiran ini di antaranya adalah penurunan jumlah pernikahan. Banyak pasangan Jepang yang enggan menikah dan memiliki anak karena beberapa faktor, seperti beban yang berat pada perempuan, biaya hidup yang tinggi, dan jam kerja yang panjang.

Semua faktor ini berkontribusi pada rendahnya angka kelahiran di negara yang sudah menghadapi krisis populasi.

Baca Juga: Jenazah Tris Risky Akbar Reformansyah, TKI asal Palembang yang Gugur di Jepang Sudah Tiba di Rumah Duka

Implikasi Krisis Populasi terhadap Ekonomi Jepang

Krisis populasi yang terjadi di Jepang bukan hanya mempengaruhi jumlah penduduk, tetapi juga dapat berdampak besar pada perekonomian negara tersebut.

Jepang menghadapi tantangan serius dalam hal penurunan tenaga kerja dan penuaan populasi, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan tekanan pada sistem kesejahteraan sosial.***

Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN