Suarabmi.co.id – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan menjadi korban pemerasan setelah menolak permintaan pinjaman uang dari seorang pria di TikTok.
Korban, yang meminta namanya disamarkan sebagai Mawar, mengaku diancam dengan penyebaran video porno palsu yang menampilkan wajahnya.
Mawar menceritakan insiden yang dialaminya dan mengungkap bahwa ancaman tersebut bermula ketika ia menolak permintaan pelaku untuk memberikan uang sebesar Rp300 ribu, dikutip suarabmi.co.i dari focus Taiwan.
Kronologi Pemerasan Bermula dari TikTok
Menurut kesaksian Mawar, kejadian ini terjadi pada Rabu siang, 26 Februari 2025. Ia menerima kabar dari teman-teman daringnya bahwa ada video tidak senonoh yang beredar di Facebook, dan wajahnya diduga ada dalam rekaman tersebut.
“Saya langsung kaget, karena saya tidak pernah mengunggah video semacam itu,” ujar Mawar.
Ia kemudian menerima banyak pesan pribadi dari teman-teman TikTok yang menanyakan keaslian video tersebut.
“Saya awalnya hanya bermain TikTok dan ada seorang pria yang ingin berkenalan. Pada hari Rabu pagi sekitar pukul 10, saya menerima permintaan pertemanan darinya. Tidak lama setelah itu, dia langsung meminta pinjaman uang sebesar Rp300 ribu untuk biaya pemakaman orang tuanya yang sudah meninggal,” jelas Mawar, yang bekerja sebagai perawat di Taichung.
Setelah Mawar menolak permintaan tersebut secara sopan, pria itu mulai mengancam akan menyebarkan video porno yang diklaim sebagai miliknya.
Baca Juga: Pria di Taichung Ditemukan Tewas dengan Wajah Menghitam Terungkap Setelah Muncul Bau Busuk
Video Porno Palsu Dibuat dengan Teknik Edit Wajah
Pada pukul 13.00 siang, Mawar menerima pesan dari seorang teman daringnya yang mengatakan bahwa video tersebut telah viral di Facebook.
“Oh… ini mbaknya yang viral di Facebook itu,” ucap salah satu teman Mawar melalui pesan singkat.
Mawar pun semakin penasaran dan akhirnya menerima permintaan pertemanan di WhatsApp untuk melihat video yang dimaksud.
“Saat saya melihat video itu, saya benar-benar kaget. Wajahnya memang wajah saya, tapi tubuhnya jelas bukan saya. Orang dalam video itu bertubuh kurus, sedangkan saya gemuk,” ungkapnya.
Dari analisis awal, video tersebut diduga merupakan hasil rekayasa digital dengan teknik deepfake, di mana wajah Mawar diedit dan ditempelkan ke tubuh orang lain.
Korban Melaporkan Kasus ke Organisasi Pekerja Migran
Menyadari bahwa dirinya menjadi korban pemerasan dan pencemaran nama baik, Mawar memutuskan untuk melaporkan insiden ini kepada salah satu aktivis di organisasi Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS).(*)
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini