Kabar BMI

PMI Taiwan Panen Angpau saat Imlek, Ada yang Terima Hampir Rp30 Juta

×

PMI Taiwan Panen Angpau saat Imlek, Ada yang Terima Hampir Rp30 Juta

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Tahun Baru Imlek selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu bagi banyak orang, tidak terkecuali pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan yang bekerja di sektor domestik, seperti perawat orang tua.

Meski harus tetap bekerja saat perayaan tersebut, mereka tetap berharap diberi angpau atau bonus oleh majikan mereka.

Nunik (35), salah satu PMI perawat orang tua yang bekerja di Kota New Taipei, mengungkapkan bahwa tahun lalu, saat ia baru bekerja di majikannya, ia hanya diberi angpau NT$2.500 (sekitar Rp1.239.163).

Baca juga: Kebakaran Hebat di New Taipei: 11 Orang Dievakuasi, 4 Dilarikan ke Rumah Sakit

“Saya bersyukur saja. Kalau tahun ini diberi ya syukur, kalau tidak diberi ya tidak apa,” kata Nunik.

Berbeda dengan cerita Lila (nama samaran), yang sudah bekerja hampir enam tahun di majikan yang sama dan hanya diberi angpau NT$2.000 setiap tahun.

“Meski saya bekerja keras selama satu pekan sebelum Imlek, membersihkan rumah dan bahkan membantu masak, saya tetap bersyukur diberi angpau itu. Lagipula, majikan saya juga tidak kaya,” ujar Lila, yang bekerja sebagai perawat orang tua di Taoyuan.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Tucheng Tewaskan 1 Pekerja Migran, 5 Lainnya Terluka di Malam Perayaan Imlek

Sementara itu, Uni, yang sudah enam tahun bekerja di Taipei, mendapat angpau satu bulan gaji dari majikannya yang ia sebut “majikan sultan.” Tidak hanya angpau besar, Uni juga merasa beruntung karena kebutuhan sehari-harinya selalu tercukupi.

“Saya tambah giat bekerja menjelang Imlek, semoga teman-teman yang lain juga mendapat rejeki yang sama,” ujarnya dengan senang hati.

Namun, bagi Fi, PMI perawat orang tua yang sudah sembilan tahun bekerja dengan majikan di Taipei, keberuntungan benar-benar berpihak padanya.

Baca juga: Gempa 5,6 SR Guncang Chiayi Terasa Hingga 6 Kabupaten dan Kota, Guncangan Picu Longsor, Kereta Terhenti, dan Kerusakan Bangunan!

Selama tiga tahun berturut-turut, ia menerima angpau yang sangat besar, yaitu NT$60.000 (sekitar Rp29.544.480). Fi mengungkapkan bahwa majikannya adalah orang kaya dan sangat loyal terhadap neneknya yang ia rawat.

“Semua keperluan ama (nenek) ditanggung. Kami tinggal di apartemen elit di kawasan Neihu, Taipei,” cerita Fi.

Di sisi lain, Sugiyati, PMI perawat orang tua yang bekerja di Miaoli, hanya mendapat angpau NT$1.200 (sekitar Rp600.000) setiap tahun.

Baca juga: Bayi 7 Bulan Terperangkap dalam Kebakaran Changhua, Tewas setelah Sepekan Koma

“Saya merasa tidak tahu apa arti nominal pemberian itu,” ujar Sugiyati dengan perasaan campur aduk.

Di Pingtung, Dina menerima angpau sebesar NT$10.000-NT$12.000 (sekitar Rp4.975.648 – Rp5.970.777) setiap tahunnya saat Imlek.

“Selama sembilan tahun di Taiwan, kalau dapat angpau ya sekitar segini, ya tidak masalah buat saya,” ujarnya.

Mimi (nama samaran), yang sudah 12 tahun bekerja di Taiwan, bercerita tentang pengalamannya selama tujuh tahun bersama majikan yang sama. Setiap Imlek, Mimi mendapat angpau sebesar NT$20.000 (sekitar Rp9.951.296).

Baca juga: Gelombang Dingin Ekstrem di New Taipei, 11 Orang Tewas dalam Dua Hari

“Namun, saat tahun pertama bekerja, saya hanya diberi NT$3.000 karena saya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Tetapi majikan menanggung biaya pengobatan saya,” kata Mimi.

Menurut serikat pekerja Gabungan Tenaga Kerja Bersolidaritas (GANAS) Community, pekerjaan PMI untuk membantu bersih-bersih dan memasak saat Imlek tidak bisa dipaksakan jika itu di luar pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.

“Jika majikan memaksa pekerjaan di luar job, itu sudah termasuk kerja ekstra yang seharusnya dihargai lebih,” kata Fajar, ketua GANAS.***

Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN