Suarabmi.co.id – Pada 22 Agustus 2024, jalur pendakian Jinshuiying Historic Trail di Taitung menjadi lokasi tragedi ketika sekelompok pelajar diserang oleh sekawanan tawon Vespa.
Dalam insiden tersebut, pemimpin kelompok yang bernama Hong (洪姓) berusaha melindungi anggotanya namun menjadi korban utama serangan.
Meskipun sudah mendapatkan tiga suntikan epinefrin dan dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: Kapal Perikanan Tiongkok dan Taiwan Tabrakan, 7 PMI di Tengah Drama Maritim
Menurut dokter dari Rumah Sakit Universitas Nasional Yang Ming Chiao Tung, Liu Shi-wei (劉世偉), tawon Vespa memiliki sensitivitas tinggi terhadap warna hitam dan sering kali menyerang jika merasa terancam, terutama jika mereka berada dekat dengan sarang mereka.
Tawon Vespa aktif berpatroli dan dapat menyerang dalam radius puluhan meter dari sarang mereka, dan mereka akan melepaskan feromon yang menarik lebih banyak tawon setelah menyengat.
Dokter Liu juga menekankan pentingnya tetap tenang dan menjauhi sarang tawon jika bertemu di alam terbuka.
Baca juga: 4 PMI Kaburan Tertangkap Basah Polisi Taiwan saat Menunggu Taksi Tengah Malam
Gerakan tiba-tiba dan suara bising bisa menarik lebih banyak tawon, meningkatkan risiko serangan. Jika tersengat, segera pindahkan korban ke tempat aman, lakukan CPR jika diperlukan, dan hubungi layanan darurat.
Dengan adanya peristiwa tersebut, bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Taitung atau sekitarnya, sangat penting untuk berhati-hati saat berada di luar rumah.
Hindari mengenakan pakaian berwarna hitam dan jauhi daerah yang mungkin menjadi sarang tawon.
Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan segera cari perlindungan jika melihat tawon Vespa.***