Suarabmi.co.id – Seorang remaja laki-laki bernama Tegar, asal Kota Palembang, menjadi korban bullying yang viral setelah sebuah video menunjukkan dirinya diceburkan ke kolam dari jembatan yang cukup tinggi oleh teman-temannya.
Kejadian tersebut membuat Tegar menjadi tontonan ramai, dengan sebagian besar pelaku hanya tertawa tanpa rasa kasihan.
Namun, cerita di balik Tegar jauh lebih menyentuh. Tegar diketahui tidak tinggal bersama orang tuanya, melainkan bersama neneknya. Ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, sedangkan ayahnya berada di Lubuklinggau.
Sejak lahir, Tegar diasuh oleh neneknya, dan saat ini, ia harus menghadapi kenyataan pahit setelah menjadi korban perundungan yang mengejutkan masyarakat.
Baca juga: Ditemukan setelah 4 Hari Hanyut, Anak TKI Ini Meninggal Tersangkut Eceng Gondok di Bawah Jembatan
Tegar Tinggal Bersama Nenek, Ibunya TKI di Malaysia
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, yang segera mendatangi rumah Tegar setelah video bullying tersebut viral, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa remaja itu tidak tinggal bersama orang tuanya.
Dikutip Suara BMI dari Ayopalembang, Ratu Dewa menjelaskan bahwa Tegar ini hidup sama neneknya dari lahir karena ibunya TKI di Malaysia, dan bapaknya kerja di Lubuklinggau. Sehari-hari tinggal diurus sama neneknya.
Dalam perbincangannya dengan keluarga Tegar, Ratu Dewa mengungkapkan rasa prihatin mendalam atas kejadian tersebut.
Baca juga: Miris! 4 Anak TKI Kaburan dan Overstay di Taiwan Dipulangkan ke RI, Ibu Kandung Entah ke Mana
“Cukup miris melihat kejadian korban diolok-olok rame-rame dan sempat diceburin di jembatan sungai yang cukup tinggi’” ungkap Ratu Dewa.
Wali Kota Palembang Komitmen Cegah Bullying
Tindak kekerasan berupa bullying ini mendapat perhatian serius dari pemerintah Kota Palembang. Ratu Dewa menegaskan bahwa perilaku bullying tidak akan dibiarkan berkembang di lingkungan kota yang dipimpinnya. Ia juga berjanji akan memberikan penanganan yang tegas kepada pelaku perundungan.
“Saya harapkan ke depan tidak ada lagi kasus bully yang ada di lingkungan Kota Palembang,” ujar Ratu Dewa.
Peran Keluarga dan Lingkungan dalam Perlindungan Anak
Kasus Tegar ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran keluarga dalam pengasuhan anak. Meskipun Tegar diasuh oleh neneknya, peran keluarga tetap menjadi kunci penting dalam menjaga kesejahteraan mental dan fisik anak, terlebih ketika orang tua bekerja jauh di luar negeri.
Keluarga, teman, dan lingkungan sekitar harus menjadi pelindung utama bagi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan perundungan.
Kejadian ini membuka mata banyak pihak mengenai dampak negatif bullying, yang tidak hanya merugikan fisik, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan mental seorang remaja. Pemerintah Kota Palembang kini berfokus untuk mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.







