Walah, baru saja di puji kegiatan pertunjukan dan pertukaran tari, sudah buat ulah dan saling adu kekuatan di tempat keramaian. Mereka menari dengan gembira, mengapa mereka mulai berkelahi?
Perhimpunan Nantou Guanxin mengadakan acara “Pertukaran Tarian Cerita Rakyat Indonesia” di Pusat Konvensi dan Pameran. Namun, para pekerja migran di tempat kejadian mulai saling jotos karena saling senggol saat bergoyang, kemudian mulai saling tarik-menarik karena mereka heboh secara emosional setelah minum. Dalam kejadian tersebut tidak ada yang terluka,namun sikap pihak imigrasi membuat masyarakat agak bingung.
Pria berbaju hitam itu bergegas maju dan meninju wajah pria setengah tela-njang itu. Setelah itu, orang-orang di samping ingin menghalangi mereka, tetapi mereka juga terpengaruh, dan semua orang akhirnya bertengkar hebat. Kedua belah pihak bergulat menjadi bola dengan pukulan dan tendangan, tidak ada yang membiarkan yang lain, dan mereka terus tercekik dengan keras.
Pada tanggal 30 April kemarin, pada pertemuan pertukaran tarian rakyat Indonesia yang diadakan oleh Asosiasi Nantou Guanxin, dua pekerja migran Indonesia dari Taipei dan Kaohsiung diduga telah bertabrakan satu sama lain secara tidak sengaja selama acara tersebut, menyebabkan pertengkaran dan beberapa minuman. awalnya hanya pertengkaran, tetapi pada akhirnya berubah menjadi perkelahian geng.
Departemen Imigrasi menyatakan: “Departemen Imigrasi bukan co-organizer dari acara ini. Kami, seperti lembaga pemerintah lainnya, diundang untuk mendirikan stan untuk mempromosikan keputusan tersebut. Sampai rekan kami pergi, tidak ada konflik di tempat kejadian. .” Himbauan kepada teman-teman pekerja migran Saat menghadapi konflik, komunikasikan secara rasional dan jangan bertindak impulsif. Jika Anda memerlukan bantuan, Anda dapat menghubungi “hotline 1990” bebas pulsa Departemen Imigrasi atau meminta bantuan dari tim khusus setempat.