Suarabmi.co.id – Khairil Wara (36), seorang perantau dari Gampong Dayah Tuha, Kemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, menghadapi nasib buruk.
Tujuan awal merantau jadi TKI ke negeri jiran Malaysia untuk mengubah nasib dan hidup bahagia, kini berubah menjadi kacau.
Kisah perjalanannya selama lima belas tahun untuk mengumpulkan uang di Malaysia berakhir dengan tragis. Semua uang hasil jerih payahnya selama ini habis hingga pemuda berusia 36 tahun itu mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: Hilang Urat Malunya, TKW Indonesia di Malaysia Ini Selundupkan Pria Bangladesh di Rumah Majikan
Pengurus Solidaritas Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Malaysia saat ini bertanggung jawab atas nasib para pemuda Pidie Jaya.
Dikutip suarabmi.co.id dari Tribun Aceh, sebagaimana dilaporkan oleh Kontributor Serambi Indonesia di Malaysia, Jafar Insya Reubee, pada hari Selasa, 30 Juli 2024, pemuda Pidie Jaya itu membuat pengakuan yang mengejutkan kepada Tgk Bukhari Ibrahim, Ketua Umum Pusat SUBA Malaysia, dan Tgk Murdani, Wakil Ketua.
Khairil telah bekerja di Malaysia selama 15 tahun, bekerja sebagai wayrinh selama tiga tahun, pasang AC selama empat tahun, dan dagang selama tiga tahun.
Baca juga: Nasib Miris Dialami Sapiah TKW di Dubai, Kerja Tak Digaji Makan Cuma Pakai Garam dan Cabe
Dia mengatakan bahwa uang yang dia terima saat bekerja di Malaysia dikirim ke kampung dengan maksud untuk digunakan saat pulang ke Aceh nantinya.
Ia juga memiliki impian menikahi gadis pujaan hatinya dan membangun keluarga yang bahagia. Namun Khairil Wara harus menelan kekecewaan karena uang yang ia kumpulkan dihabiskan oleh keluarganya.
Tgk Bukhari mengatakan sudah enam bulan ini Khairil mengalami gangguan jiwa karena kecewa kehilangan uang dan gagal melamar kekasihnya.
Baca juga: Naas, 3 Pekerja Migran Meregang Nyawa Puluhan Lainnya Terluka karena Peristiwa Kebakaran di Changhwa
Tgk Bukhari mengatakan saat ini pihaknya sedang membuat pengurusan ke kedutaan supaya Khairil segera dipulangkan ke Aceh.
“Untuk sementara ini, Khairil dalam penjagaan SUBA hingga semua proses tuntas dan dapat dipulangkan ke Aceh,” ujarnya.
“Karena kami sudah menangani banyak perantau Aceh di Malaysia dengan berbagai persoalan. Demi kemanusiaan, kita akan kawal hingga tuntas dan Khairil dapat berkumpul dengan keluarganya di Aceh,” demikian tegas Tgk Bukhari Ibrahim.***