Suarabmi.co.id – Akhir-akhir ini, sejumlah insiden yang melibatkan pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi sorotan di berbagai negara.
Berikut adalah rangkuman kejadian-kejadian yang menarik perhatian publik dirangkum Suarabmi dari CNN.
1. Pertikaian di Korea Selatan
Pada 28 April, sebuah perkelahian terjadi di Dalseo-gu, Kota Daegu, Korea Selatan, melibatkan sekelompok WNI.
Baca juga: Ayah Ibu Jadi TKI, Bocah Ini Nangis Ditanya Guru karena Tak Punya Uang untuk Potong Rambut
Insiden ini berujung pada satu orang tewas dan empat lainnya terluka setelah seorang pria WNI menikam rekannya menggunakan sajam akibat cekcok di sebuah kelab malam. Pelaku berhasil ditangkap oleh aparat setempat.
2. Bentrokan Perguruan Silat di Taiwan
Pada 2 September, dua kelompok perguruan silat Indonesia terlibat dalam perkelahian di depan stasiun kereta api Changhua, Taiwan.
Baca juga: Hati-hati Temukan Kartu Transportasi! Pria Taipei Kena Denda 43 x Lipat dari Isi Saldo
Awalnya, mereka berkumpul untuk berdiskusi mengenai pelatihan pencak silat, namun pertemuan tersebut berujung pada pertikaian.
Akibat insiden ini, Kementerian Luar Negeri RI melaporkan bahwa 15 dari 30 orang yang terlibat ditangkap oleh otoritas Taiwan.
3. Keributan Asisten Rumah Tangga di Singapura
Insiden lain terjadi pada 19 Mei, ketika dua kelompok asisten rumah tangga di Singapura terlibat keributan yang membuat mereka didenda sebesar S$1.000 (sekitar Rp11 juta).
Baca juga: Ada Kaitannya dengan TKI, Bandara Soekarno-Hatta Tunda Keberangkatan Ribuan Orang
Keributan ini dipicu oleh unggahan salah satu asisten rumah tangga dan terjadi di dekat Stasiun MRT Paya Lebar.
Karena keributan tersebut menjadi tontonan publik, polisi pun dihubungi dan mengamankan para pelaku.
4. Kerumunan WNI di Jepang
Terakhir, pada awal September, sekelompok WNI di Jepang membuat heboh setelah terlihat bergerombol di jalan sambil membawa senjata tajam.
Baca juga: Restoran Vietnam di Yilan Disegel setelah 13 Orang jadi Korban Keracunan Makanan
Aksi ini menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengonfirmasi bahwa belum ada indikasi terbentuknya kelompok di Jepang.
Namun, KBRI Tokyo mengimbau WNI untuk mematuhi norma dan aturan setempat, serta menjaga ketertiban agar nama baik bangsa tidak tercemar.***