Suarabmi.co.id – Seorang warga negara Indonesia asal Tanjung Pinang, Agung Hariadi (25), mengungkapkan melalui video bahwa dirinya disekap di Kamboja.
Dalam video tersebut, Agung meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke tanah air. Dia mengatakan sudah beberapa hari disekap dan menjadi korban perdagangan manusia.
“Posisi sekarang saya di Kamboja. Saya minta bantuan. Saya sudah disekap beberapa hari. Ini baru saya dikasih hp. Saya enggak ada makan. Enggak ada minum. Saya minta tolong untuk pulang. Saya di sini dijual, saya enggak tahu kerjanya di Kamboja,” kata Agung dalam video yang beredar di media sosial.
Baca juga: Ditemukan setelah 4 Hari Hanyut, Anak TKI Ini Meninggal Tersangkut Eceng Gondok di Bawah Jembatan
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI langsung merespons kabar ini. Melalui Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu, pemerintah menyatakan telah berkomunikasi dengan Agung.
Judha mengungkapkan bahwa pihaknya sedang meneliti informasi dari Agung. Dia juga memastikan bahwa KBRI Phnom Penh akan segera bekerja sama dengan otoritas hukum Kamboja untuk menangani kasus ini lebih lanjut.
“Apabila telah didapatkan informasi yang diperlukan, KBRI Phnom Penh kemudian akan berkoordinasi dengan otoritas penegakan hukum Kamboja untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Judha dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, dikutip Suarabmi dari CNN Indonesia.
Baca juga: Sakit Kanker di Arab Saudi, TKI ini Akhirnya Berhasil Dipulangkan dengan Penuh Perjuangan
Kemlu RI mencatat bahwa kasus WNI yang terlibat dalam penipuan melalui online scam semakin meningkat. KBRI Phnom Penh mencatat rata-rata 15-30 pengaduan terkait perlindungan WNI setiap harinya, banyak yang serupa dengan kasus Agung.
Hingga November 2024, KBRI Phnom Penh telah menangani lebih dari 2.946 kasus perlindungan WNI. Dari jumlah itu, 2.259 kasus atau lebih dari 76 persen berkaitan dengan penipuan online. Diperkirakan jumlah WNI di Kamboja telah mencapai lebih dari 100 ribu orang pada bulan November 2024.
“Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak prosedural, terutama yang menawarkan gaji tinggi tanpa pengalaman kerja, seringkali ditemukan di media sosial dan internet,” tambah Judha.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!