Scroll untuk baca artikel
Kabar Indo

Bocah 3 Tahun di Jember Terinfeksi Cacing Gelang, Awas Mual!

×

Bocah 3 Tahun di Jember Terinfeksi Cacing Gelang, Awas Mual!

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.idPada 10 April 2025, dunia medis Indonesia dikejutkan dengan kasus medis yang terjadi di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi, Jember, Jawa Timur.

Seorang bocah berusia 3 tahun yang dirawat dengan keluhan demam dan sembelit, ternyata terinfeksi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Dalam proses pembedahan, tim medis menemukan cacing hidup yang menyumbat beberapa bagian usus bocah tersebut.

Gejala dan Diagnosis Awal

Bocah tersebut awalnya datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan kesulitan buang air besar yang telah berlangsung selama tiga hari.

Dokter awalnya mendiagnosisnya dengan sembelit. Namun, beberapa hari kemudian, anak itu mulai muntah cacing.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, rontgen perut mengungkapkan adanya massa yang menunjukkan adanya penyumbatan di usus.

Tim medis kemudian memutuskan untuk melakukan laparotomi (pembedahan perut), di mana mereka menemukan tiga lokasi penyumbatan yang disebabkan oleh cacing gelang yang menghalangi usus halus. Cacing tersebut dapat tumbuh hingga 35 cm dan hidup di dalam usus manusia.

Baca Juga: Wanita Ini Merengek Menangis Meminta Tolong Agar Suaminya TKI di Kamboja Agar Dipulangkan

Tiga mangkuk cacing

Setelah melakukan pembedahan, dokter mengeluarkan tiga mangkuk cacing yang berhasil dikeluarkan dari tubuh anak tersebut.

Analisis parasit kemudian mengonfirmasi bahwa cacing yang ditemukan adalah Ascaris lumbricoides, jenis cacing gelang yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, dikutip suarabmi.co.id dari Detik.

Menurut tim medis, infeksi cacing gelang ini dapat menyebabkan anemia, yang terjadi akibat berkurangnya jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh.

Cacing gelang juga dapat mengonsumsi darah di usus, menyebabkan kehilangan darah yang kronis dan mengurangi kadar zat besi dalam tubuh.

“Kebersihan dan sanitasi yang buruk dapat memengaruhi kondisi parah ini,” ujar tim medis yang menangani kasus tersebut.

Diduga, bocah tersebut terinfeksi setelah bermain di sungai tanpa alas kaki di Bali, tempat ia tinggal sebelumnya.

Selain itu, ia sering mengumpulkan sampah bersama kakek-neneknya di tempat pembuangan sampah di Jember.

Anak tersebut juga biasa disuapi menggunakan tangan dan minum air yang tidak direbus, yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi parasit.

Baca Juga: Video Viral TKW Singapore Cadar Pink dan Majikan, Link-nya jadi Buruan Warganet

Perawatan dan Pemulihan

Setelah operasi, bocah itu dirawat dengan cairan infus, antibiotik, dan obat parasit. Dalam waktu tujuh hari setelah operasi, ia berhasil pulih dan diperbolehkan pulang.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan sanitasi yang baik, terutama di daerah yang rentan terhadap infeksi parasit seperti cacing gelang.

Selain itu, orangtua di daerah dengan risiko tinggi harus lebih waspada terhadap potensi penyakit ini. (*)

==

Bukan di copy caranya, di share...

SUWUN