Suarabmi.co.id – Pemerintah Daerah Tokyo, Jepang, akan merekrut perawat dari Indonesia yang berminat bekerja di Jepang. Pada 27-28 Juli 2024, pihak Tokyo akan membuka booth di Jakarta Convention Center untuk mencari perawat Indonesia yang ingin bekerja di Jepang
Peningkatan kebutuhan akan pelayanan keperawatan di Jepang diperkirakan sejalan dengan lonjakan jumlah penduduk lanjut usia yang mencapai 1,91 juta jiwa. Pada tahun 2025, diprediksi akan terjadi kekurangan staf perawat.
“Seiring dengan semakin parahnya kekurangan tenaga kerja di Jepang, memastikan ketersediaan staf menjadi hal yang sangat penting, terutama di fasilitas perawatan,” tambah pejabat dari pemerintah Tokya, dikutip suarabmi.co.id Tribunnews pada Jumat 12 Juli 2024.
Baca juga: Imbas dari “Neraka Bocor” di Jepang, 6 Orang Meninggal Ribuan Lainnya Terdampak
Rasio lowongan kerja terhadap pelamar di Tokyo saat ini adalah 7,61 kali, jauh lebih tinggi dibandingkan rasio 1,49 kali untuk semua pekerjaan secara umum.
Pada tahun 2025, generasi baby boomer akan mencapai usia 75 tahun, dan jumlah lansia di Tokyo diperkirakan akan meningkat menjadi 1,91 juta jiwa, lebih tinggi dibandingkan jumlah lansia dini yang mencapai 1,31 juta jiwa. “Tren ini diperkirakan akan terus meningkat di masa depan,” ujarnya.
Baca juga: Gila! Lebih dari 700 Kg Emas Indonesia Digondol WNA China
Perkiraan menunjukkan bahwa risiko kebutuhan akan asuhan keperawatan pada lansia sekitar tujuh kali lebih tinggi dibandingkan dengan lansia dini. Pada tahun 2030, diperkirakan akan terjadi kekurangan sekitar 47.000 pekerja perawat.
“Untuk memenuhi meningkatnya permintaan akan layanan keperawatan di Jepang, sangat mendesak untuk mengamankan tenaga keperawatan dari luar negeri,” jelas pejabat tersebut.
Hingga akhir Desember 2020, Jepang memiliki 28.400 pekerja asing dengan keterampilan khusus di bidang keperawatan, termasuk 2.304 orang di Tokyo. Negara-negara yang paling umum mengirimkan tenaga keperawatan adalah Vietnam dan Indonesia, diikuti oleh Myanmar dan Filipina.
Baca juga: Mohon Doanya, Ardhi Sukowati TKI Asal Sragen Ini Masih Tergolek Lemas di RS Jepang
“Karena kekurangan tenaga keperawatan diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan, kami akan terus mendorong pasokan layanan keperawatan yang stabil dan berupaya untuk menerima lebih banyak tenaga perawat asing,” tambahnya.
Hingga 31 Desember 2023, terdapat 7.411 perawat Indonesia di Jepang, menjadikannya peringkat kedua setelah Vietnam dengan 7.937 perawat. Meskipun Indonesia memulai perekrutan perawat lebih awal daripada Vietnam, jumlah perawat Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan Vietnam.
Program perekrutan perawat Indonesia di Jepang dimulai pada 2006, dengan kesepakatan resmi dibuat pada 2007 dan perawat mulai bekerja di Jepang pada akhir 2008 namun kali ini perekutran bekerja sama dengan Pasona Group***