Berita

Dilarang Cuti dan Tak Dibayar saat jadi PMI Taiwan, Kini Cecilia Sukses Bekerja di Perusahaan Eropa

×

Dilarang Cuti dan Tak Dibayar saat jadi PMI Taiwan, Kini Cecilia Sukses Bekerja di Perusahaan Eropa

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Cecilia Neni Lestari, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang awalnya bekerja sebagai perawat lansia di Taiwan, kini telah bertransformasi menjadi seorang profesional dengan gaji tinggi setelah dua kontrak di Taiwan dan kesempatan bekerja di perusahaan Eropa.

Cecilia pertama kali tiba di Taiwan pada 2013 untuk merawat seorang kakek di Chiayi. Ia memutuskan untuk bekerja di Taiwan dengan harapan bisa melanjutkan pendidikan, namun ia kecewa karena tidak diperbolehkan mengambil cuti oleh majikannya. Setelah kontraknya berakhir, ia kembali ke Indonesia.

“Setelah lapor, uang cutinya dibayarkan,” ungkap Cecilia mengingat pengalamannya melapor ke hotline 1955 untuk masalah cuti yang tidak dibayar, dikutip suarabmi.co.id dari CNA.

Baca juga: Ditinggalkan Majikan, PMI Ini Berjuang Agar Bisa Tetap Bekerja di Taiwan

Pada 2016, Cecilia kembali ke Taiwan sebagai perawat lansia di Taipei, merawat nenek dari Barbie Hsu, bintang Meteor Garden. Di sini, ia memanfaatkan waktu untuk belajar Bahasa Mandarin, yang ia pelajari secara mandiri dengan dukungan majikannya.

Cecilia pun menyelesaikan kontrak keduanya pada 2019 dan kembali ke Indonesia dengan tekad untuk tidak kembali menjadi PMI. Ia kemudian melamar pekerjaan sebagai penerjemah di Indonesia dan diterima di perusahaan Tiongkok.

Namun, pada 2020, perusahaan tempat ia bekerja tutup, dan Cecilia harus mencari pekerjaan lain. Pada 2021, ia diterima bekerja di perusahaan Tiongkok sebagai sales engineering, lalu pindah ke perusahaan Taiwan sebagai HR Generalist. Tak lama setelah itu, ia mendapat tawaran dari perusahaan Eropa yang berbasis di Singapura.

Baca juga: WNI Tewas Mendadak di Penahanan Imigrasi Taiwan, NIA Desak Kejaksaan Ungkap Penyebabnya!

“Saya akan memulai training ke Singapura akhir November ini,” katanya, mengungkapkan bahwa gaji dan tawaran di perusahaan Eropa jauh lebih menarik.

Cecilia berbagi kiat sukses kepada PMI lainnya. “Manfaatkan waktu untuk belajar, terutama Bahasa Mandarin. Belajar langsung di negaranya sangat lebih efektif,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa PMI yang kembali ke Indonesia harus memiliki keahlian khusus, seperti bahasa, agar bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan tidak kembali menjadi PMI.

“Kunci sukses adalah memiliki bakat dan keahlian yang menonjol. Dengan kemampuan itu, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang bonafit semakin besar,” pungkasnya.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN