Suarabmi.co.id – Septia Kurnia Rini, seorang TKW asal Jember, kini terbaring di rumahnya setelah pulang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Perempuan 38 tahun ini mengidap penyakit aneh yang dimulai saat bekerja di Singapura.
Septia berangkat ke Singapura pada tahun 2021 sebagai pembantu rumah tangga dengan kontrak dua tahun. Setelah kontrak pertamanya selesai, ia memperpanjang kontraknya untuk dua tahun lagi.
Baca juga: Meninggal di Kapal Pesiar, PMI Asal Jembrana ini Tinggalkan Istri dan Anak yang Masih Bayi
Namun, saat masih dalam masa kontrak kedua, ia mulai menderita sakit bisul di tangan dan kakinya.
“Sakit awalnya bisul selama empat hari. Lalu saya bilang ke majikan. Saya minta obat penghilang nyeri. Ada panadol, saya habis selembar,” kenangnya, dikutip Suarabmi dari Ngopibareng.
Bisul yang dialami Septia tidak seperti bisul biasa. Bisul tersebut berwarna merah tanpa mata dan disertai rasa nyeri yang intens.
Baca juga: 9 Nyawa Melayang dalam Kebakaran Dahsyat di Gudang PX Mart Taichung, 2 Korban non Warga Taiwan
Setelah empat hari tanpa perubahan, Septia meminta obat pereda nyeri kepada majikannya. Namun, meskipun mengonsumsi obat, bisulnya tidak sembuh.
Setelah sakitnya berlanjut, Septia memutuskan untuk memeriksakan diri ke klinik. Dari hasil pemeriksaan, petugas medis menyarankan agar ia segera dirujuk ke rumah sakit di Singapura.
Di sana, Septia menjalani operasi dan kemudian koma selama sembilan hari.
“Tidak tahu penyebabnya. Saat itu, saya bangun saya melihat posisi saya tangan dan kaki diikat, tangan dibungkus. Tidak bisa bergerak,” cerita Septia saat menceritakan pengalamannya setelah sadar.
Baca juga: 9 Nyawa Melayang dalam Kebakaran Dahsyat di Gudang PX Mart Taichung, 2 Korban non Warga Taiwan
Saat siuman, Septia mendapati dirinya terikat di tempat tidur, dengan tangan dan kaki yang berwarna hitam. Ia tidak mendapat penjelasan apapun mengenai kondisi tersebut dari pihak medis.
Setelah sembuh sedikit, Septia dipulangkan ke Batam oleh pihak majikan. Selama perjalanan, ia ditemani oleh tiga orang dari majikannya, namun hanya satu orang yang mengantarnya ke rumah sakit di Batam.
Setelah dirawat selama seminggu, Septia meminta untuk dipulangkan ke Jember.
Baca juga: Miris! Ibu Banting Tulang Jadi TKI, Bapak Tega Lakukan Tindak Keji ke Anak Kandung Sendiri
“Saya sudah hampir dua bulan berada di Jember setelah meminta dipulangkan ke Jember dari Batam. Pihak KBRI sepertinya juga tidak mengetahui kalau saya dipulangkan ke Jember,” ungkapnya.
Kini, kondisi Septia tetap tak berubah. Kakinya terasa kaku dan seperti kayu terbakar, sementara tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan.
“Untuk berdiri bisa, hanya saja kulitnya belum sesuai, kayak geli sakit kalau dipaksa berdiri. Tiap hari diolesi salep,” tambahnya.
Septia berharap bisa mendapatkan penjelasan tentang penyakit yang dideritanya, dan keluarganya terus berusaha memberikan perawatan untuk mengurangi rasa sakit yang diderita.***







