BeritaInternasional

Duh Kenapa Harus Filipina, Indonesia Juga Punya TKI Handal Lhoo!

×

Duh Kenapa Harus Filipina, Indonesia Juga Punya TKI Handal Lhoo!

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.idPemerintah Metropolitan Seoul dan Kementerian Tenaga Kerja mengumumkan pada hari Selasa, 16 Juli 2024, akan membuka pendaftaran bagi keluarga yang ingin mempekerjakan pengasuh dari Filipina dalam program percontohan pertama yang difasilitasi pemerintah.

Program ini ditujukan untuk keluarga yang memiliki anak di bawah usia 12 tahun, keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga besar, dan keluarga dengan dua penghasilan.

Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi seluler Daeri Jubu dari Homestory Life dan Dolbom Plus dari Hubris, dengan batas waktu hingga 6 Agustus, dikutip suarabmi.co.id dari Korea Herald.

Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menyediakan layanan penitipan anak dan bantuan rumah tangga yang terjangkau di Seoul, mengingat penurunan jumlah pengasuh lokal yang tersedia.

Baca Juga: Gaji Tembus 2 Digit, Calon TKI Jatuh Cinta Kerja di Korea Selatan

Program percontohan ini akan berjalan selama enam bulan dan terbatas untuk penduduk Seoul, dengan pengasuh yang dipekerjakan berasal dari Filipina.

Kim Sun-soon, direktur Divisi Kebijakan Perempuan dan Keluarga di Kota Seoul, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah memberikan solusi praktis dan terjangkau .

Langkah ini diambil setelah pemerintah kota Seoul mengumumkan rencananya untuk mendatangkan sekitar 100 pengasuh dari Filipina guna mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam sektor pengasuhan di Korea, yang juga menghadapi permasalahan penuaan penduduk yang cepat.

Baca Juga: 20 Tahun Pinang Indonesia, Kini Taiwan Mulai Serong ke India Gegara Krisis Tenaga

Meskipun rencana awalnya mengenakan biaya bulanan sekitar 1 juta won ($720) untuk layanan pengasuhan, pemerintah telah menetapkan biaya perekrutan pengasuh sesuai dengan upah minimum nasional Korea Selatan, yakni 9.860 won per jam, demi mematuhi standar internasional dalam ketenagakerjaan.

Program ini juga menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja pengasuh, dengan pilihan shift paruh waktu (empat atau enam jam) atau penuh waktu (delapan jam), antara pukul 8 pagi dan 8 malam, tidak termasuk akhir pekan, dengan total maksimum 52 jam per minggu.

Selain itu, mereka harus lulus pemeriksaan latar belakang, pemeriksaan kesehatan, dan menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris serta dasar berbahasa Korea.

Baca Juga: Info Penting yang Berada di Singapura, Perhatikan Kondisi Cuaca dan Jaga Kesehatan Ya!

Sebagai persiapan tambahan, mereka sedang menjalani pendidikan 45 jam tentang bahasa dan budaya Korea di Filipina, sebelum tiba di Korea pada bulan Agustus untuk 160 jam pelatihan tambahan.

Evaluasi program ini akan dilakukan secara ketat selama periode uji coba enam bulan, dengan kemungkinan perluasan atau penyesuaian kebijakan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN