Kabar BMIKabar Indo

Farhat Dukung BP2MI Untuk Hapus Sponsor dan Bela Kepala BP2MI, PJTKI Juga Komitmen Tak Akan Gunakan Calo Lagi Karena Beratkan TKI

×

Farhat Dukung BP2MI Untuk Hapus Sponsor dan Bela Kepala BP2MI, PJTKI Juga Komitmen Tak Akan Gunakan Calo Lagi Karena Beratkan TKI

Sebarkan artikel ini

Aksi protes Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di wilayah Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Subang, Jawa Barat, terhadap Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sangat disayangkan. 

Ancaman dan fitnah PJTKI di media sosial kepada BP2MI bisa berakibat pada proses hukum pidana. Hal itu dikatakan pengacara kondang, Farhat Abbas di Jakarta, Jumat (3/07) .

“Sebaiknya para sponsor Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak perlu alergi dan merasa terhina dengan pernyataan BP2MI. Karena persoalan TKI saat ini, ya seperti itu,” ujar Farhat. 

Farhat mendukung sikap berani Kepala BP2MI, Benny Rhamdani untuk memperbaiki kemajuan, kesejahteraan para pahlawan devisa negara. “Semangat Pak Benny,” kata Farhat yang siap membantu BP2MI. 

Farhat mengingatkan, PJTKI untuk tidak melanjutkan aksinya menyerang dan mempermalukan Ketua BP2MI karena sakit hati disamakan dengan orang orang b*jingan dengan ancaman dan fitnah di medsos. Sikap itu akan berdampak tidak baik bagi PJTKI secara hukum. 

“Kepala BP2MI memiliki kekebalan hukum atau imunitas berbicara dengan fakta dan nyata tentang TKI. Kita beri kesempatan berani BP2MI memperbaiki kemajuan, kemakmuran para pekerja Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu ditempat terpisah Sekretaris DPD Apjati Jawa Tengah menyatakan sikap serupa, mendukung program BP2MI untuk menghapus percaloan. 

“Salam sejahtera untuk Bapak Kepala BP2MI, semoga Bapak dan jajaran selalu diberikan kesehatan dan hidayah didalam menjalankan tugas keseharian. Dengan ini kami PT. Graha Mitra Balindo – Jawa Tengah menyatakan mendukung penuh statement dan sikap memerangi calo PMI. “ Tutur Ika kepada suara BMI.

Menurut Ika yang juga berada di PT. Graha Mitra Balindo – Jawa Tengah ini, keberadaan calo sangat memberatkan para calon TKI.

“Betul bahwa calo awalnya adalah produk ciptaan P3MI sendiri, hanya dalam perkembangannya keberadaan calo telah melilit kami hingga kami tidak berdaya. Saya laporkan kepada kabadan bahwa data bulan maret 2020, rata rata fee calo dilapangan, SG : 15-16 juta, Malaysia : 18 juta, K : 12 juta, TW : 12 juta, Brunei : 10 juta.” Ujarnya.

Menurutnya hal ini sangat mencekik calon PMI walaupun kebanyakan tidak sadar. “Sebuah angka yang keberadaannya mencekik kami dan PMI sendiri. Apabila diperlukan kami siap membantu BP2MI membuka masalah fee ini kepada PMI karena mereka tidak pernah berpikir bahwa fee yang diterima calo sangat besar nominalnya. “ Ujarnya

Iapun menyatakan sikap sama dengan kepala BP2MI, Benny Rhamdani, “Kami sudah berstatemen di media sosial perusahaan kami sejak bulan April 2020, bahwa sejak dibukanya penempatan pasca covid-19, kami tidak akan merekrut menggunakan sistem calo kedepannya. Demikian dari kami, atas atensi dari Bapak Kabadan kami mengucapkan Terima Kasih yang sebesar besarnya.” Pungkasnya