Kabar BMI

Job Kaburan Huwao di Taiwan, Pabrik Tahu di Kaohsiung Mempekerjakan Pekerja Migran Ilegal untuk Penuhi Pesanan Festival Musim Gugur, Kecyduk

×

Job Kaburan Huwao di Taiwan, Pabrik Tahu di Kaohsiung Mempekerjakan Pekerja Migran Ilegal untuk Penuhi Pesanan Festival Musim Gugur, Kecyduk

Sebarkan artikel ini

Sebuah pabrik tahu di Distrik Daliao, Kota Kaohsiung, mempekerjakan pekerja migran ilegal atau kaburan untuk memenuhi pesanan tahu bakar untuk perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Tim Khusus Kota Kaohsiung menerima laporan tentang aktivitas tersebut dan, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, berhasil menangkap tujuh pekerja migran ilegal di lokasi.

Seluruh kasus akan dikenakan sanksi atas pelanggaran Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan, dan para pekerja akan ditahan sebelum dideportasi.

Tim Khusus Kaohsiung dari Biro Imigrasi menerima informasi bahwa ada pekerja migran yang hilang bekerja secara ilegal di sebuah pabrik tahu di Daliao.

Mereka mengirim petugas untuk memeriksa lokasi bersama dengan petugas dari Dinas Tenaga Kerja. Ketika tim tiba, para pekerja ilegal mencoba melarikan diri di dalam pabrik, bahkan salah satu pekerja migran pria melempar keranjang plastik ke arah petugas untuk menghindari penangkapan.

Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa kelompok agen ilegal, yang dipimpin oleh seorang wanita Vietnam bermarga Nguyen, merekrut pekerja migran ilegal melalui iklan di Facebook untuk memenuhi pesanan pabrik tahu selama musim Festival Pertengahan Musim Gugur. Iklan tersebut menyatakan bahwa pekerjaan di pabrik tidak memerlukan biaya agen, yang menarik perhatian banyak pekerja migran yang hilang untuk melamar.

Menurut Tim Khusus, para pekerja melakukan tugas seperti mencuci ember dan menggoreng tahu di pabrik yang panas dan lembap. Sebagai tanda terima kasih atas kerja keras mereka, pemilik pabrik memberi mereka tahu, susu kedelai, dan produk berbahan dasar kedelai untuk dibawa pulang setelah bekerja.

Bahkan setelah penangkapan oleh tim, pemilik pabrik memberikan amplop merah berisi ribuan dolar sebagai bonus untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur, yang membuat salah satu pekerja pria menangis terharu.

Pihak berwenang menegaskan bahwa kasus ini akan dilanjutkan dengan menjatuhkan sanksi kepada agen ilegal sesuai dengan Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan, dan ketujuh pekerja migran tersebut akan ditahan sebelum dideportasi sesuai hukum yang berlaku.