Suarabmi.co.id – Bunda Risma, mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan bisa mengubah hidup seseorang.
Dari berjualan keliling di sekitar Masjidil Haram, kini ia dikenal sebagai miliarder di Arab Saudi berkat bisnis kuliner yang sukses.
Perjalanan Bunda Risma dimulai saat ia tiba di Arab Saudi pada usia 14 tahun. Terpaksa putus sekolah, ia mengikuti orang tuanya yang sudah lebih dulu bekerja di sana. Ia mengaku hanya memiliki pendidikan sampai kelas 5 SD dan belum lulus.
Baca juga: Tragis, TKI Asal Blitar Kembali ke Indonesia Buta setelah Didera Siksaan Bertubi di Arab Saudi!
Awalnya, Bunda Risma berjualan makanan keliling dengan menu sederhana seperti teh, kopi, Pop Mie, dan telur rebus. Meskipun sering menghadapi tantangan berat, termasuk dikejar-kejar petugas keamanan, ia tidak menyerah.
Ia mengingat bagaimana sering kali makanan yang dijualnya diambil atau bahkan dirinya disemprot gas dan harus berlari untuk menghindar.
Namun, semangatnya untuk bertahan dan keberaniannya untuk membuka kedai kecil membuahkan hasil.
Baca juga: Penting, Begini Caranya Cek Status Proses Pindah Majikan untuk PMI di Taiwan
Ia belajar berdagang dari temannya, dan meskipun menghadapi peraturan ketat di Arab Saudi tentang penjualan makanan ilegal, ia mampu menyesuaikan diri dan tetap mencari nafkah.
“Peraturan sering berubah, jadi kami harus hati-hati. Larangan biasanya terkait kebersihan dan keamanan makanan bagi jamaah,” ujarnya, dikutip Suarabmi dari kanal YouTube Khazanah Trans7 Official.
Usaha kecil-kecilan tersebut berkembang pesat hingga ia dipercaya untuk memasok makanan bagi jamaah umrah dan haji Indonesia. Kini, Bunda Risma telah mempekerjakan lebih dari 80 karyawan.
Ia mengajarkan pada mereka untuk selalu optimis, jujur, dan amanah. Ia percaya bahwa kerja keras dan nilai-nilai tersebut adalah kunci sukses.
Baca juga: Menteri Karding Tahan Pengiriman PMI ke Arab Saudi, Ini 2 Syarat yang Diajukan!
Selain itu, Bunda Risma sangat menghargai masukan dari pelanggan dan menjadikannya bahan evaluasi untuk terus memperbaiki kualitas makanan dan pelayanan.
“Setiap komplain dari jamaah selalu kami jadikan bahan evaluasi agar kualitas makanan tetap terjaga,” ujarnya.
Bunda Risma menegaskan bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari usaha, doa, dan ketekunan. Ia percaya bahwa Allah tidak pernah menyia-nyiakan kebaikan sekecil apa pun.
Meskipun sudah meraih kesuksesan besar, ia tetap rendah hati dan terus mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya.***