Suarabmi.co.id – Seorang pekerja pabrik roti afiliasi SPC Group meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di pabrik SPC di Siheung, sekitar 35 kilometer barat daya Seoul, Senin 19 Mei 2025 pukul 03.00 waktu setempat.
Korban, seorang perempuan berusia 50-an tahun, mengalami tubuh bagian atas terjepit pada sabuk konveyor saat melakukan pekerjaan pelumasan mesin.
Petugas penyelamat menemukan korban tergeletak di lantai dengan luka pada bagian kepala setelah berhasil dilepaskan dari mesin, dikutip suarabmi.co.id dari YonHap.
Polisi tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan mempertimbangkan penetapan tersangka terhadap pihak pabrik atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Kementerian Tenaga Kerja juga akan memeriksa apakah pabrik melanggar Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Undang-Undang Hukuman Kecelakaan Serius.
Pabrik-pabrik SPC sebelumnya pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada Oktober 2022, seorang pekerja berusia 23 tahun meninggal setelah tubuhnya terjepit mesin pengaduk saus di pabrik Pyeongtaek.
Agustus 2023, seorang pekerja usia 50-an tahun tewas setelah terjebak dalam mesin adonan di pabrik Seongnam milik anak perusahaan SPC.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Kumho Tire Korea, 400 Karyawan Dievakuasi, Satu Orang Terluka
Polisi Tetapkan Tujuh Tersangka atas Kecelakaan Kerja Fatal di Pabrik SPC
Polisi Siheung, Korea Selatan, menetapkan tujuh orang, termasuk manajer pabrik, sebagai tersangka dalam kecelakaan kerja fatal di pabrik roti afiliasi SPC Group, Kamis, 22 Mei 2025.
Kecelakaan tersebut terjadi saat korban, perempuan berusia 50-an tahun, terjepit sabuk konveyor saat melakukan pelumasan mesin.
Baca Juga: Belasan Warga Demak Tertipu Modus Kerja di Korea Selatan, Rugi hingga Rp150 Juta
Tujuh tersangka diduga lalai dalam pengelolaan keselamatan kerja yang menyebabkan kematian pekerja tersebut.
Polisi saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka dan juga memintai keterangan sejumlah saksi yang bekerja bersama korban saat kejadian. Jumlah tersangka dapat bertambah seiring berjalannya penyelidikan. (*)







