Kabar baik untuk sahabat pekerja migran domestik atau informal di Taiwan dimana saat ini aturan baru sedang di godok oleh pemerintah terkait hari libur atau cuti tahunan.
Setelah ada kenaikan gaji dari NT$17.000 menjadi NT$20.000, kabar baik selanjutnya adalah hari libur tahunan yang dulu hanya beberapa hari saja (7 hari/tahun atau 21 hari dalam 3 tahun), kedepannya bisa mencapai 52 hari per tahun per orang.
Tentu ini adalah kabar baik dimana dengan banyaknya jumlah hari libur atau cuti, setiap tahun pekerja migran bisa mengunjungi keluarganya di Indonesia untuk sekedar melepas kangen.
Namun masalahnya saat ini adalah banyak majikan tidak mau pekerjanya cuti lantaran tidak ada tenaga yang akan menggantikannya atau pun jika ada majikan akan membayar dengan biaya yang besar.
Oleh karena itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan berencana untuk memperluas promosi layanan perawatan alternatif jangka pendek pada akhir tahun.
Setelah kedua kementerian ini bekerjasama, mereka akan memberikan layanan istirahat hingga 52 hari per orang per tahun untuk mengurangi beban perawatan majikan dan memungkinkan pekerja migran untuk mengambil istirahat yang layak dan cukup.
