Suarabmi.co.id – Keluarga pekerja migran yang menjadi korban kebakaran tragis di fasilitas PX Mart, Kota Taichung, Taiwan, hadir dalam upacara peringatan yang diadakan pada Sabtu 4 Januari 2025.
Upacara perpisahan ini diselenggarakan oleh Goodwill Charity Association di Rumah Duka Chongde, Distrik Utara Kota Taichung.
Beberapa anggota keluarga korban turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ketua Goodwill Charity Association, Kuo Chih-hsiang, dalam wawancara menyampaikan bahwa asosiasi memberikan dukungan berupa tiket pesawat senilai NT$16.000 (sekitar Rp7,87 juta) dan uang santunan sebesar NT$50.000 kepada keluarga korban agar mereka dapat datang ke Taiwan.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Changhua, 5 Pekerja Migran Menolak Dibawa ke Rumah Sakit!
Keluarga korban tiba di Taiwan pada 29 Desember 2024 untuk mengurus identifikasi jenazah serta mempersiapkan proses kremasi, dikutip suarabmi.co.id dari Fokus Taiwan.
Setelah proses selesai, abu jenazah akan dibawa pulang oleh keluarga ke Vietnam, ungkap Kuo.
Salah satu korban, seorang pekerja migran bermarga Nguyễn, meninggal akibat luka parah setelah melompat dari lantai empat untuk menyelamatkan diri.
Menurut kerabatnya, sebelum melompat, ia sempat memanggil nama pacar dan putrinya.
Korban memiliki bayi perempuan berusia delapan bulan yang belum pernah ia temui, tambah Kuo.
Baca Juga: 9 Nyawa Melayang dalam Kebakaran Dahsyat di Gudang PX Mart Taichung, 2 Korban non Warga Taiwan
Korban lainnya, juga bermarga Nguyễn, bekerja di Taiwan untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang menderita kanker. Namun, baru dua bulan bekerja, ia harus kehilangan nyawanya akibat kebakaran tragis ini.
PX Mart memberikan santunan sebesar NT$300.000 untuk keluarga kedua pekerja migran. Selain itu, kontraktor pembangunan dan pemasang AC masing-masing memberikan NT$100.000 dan NT$150.000, sementara kontraktor pengecatan menyumbang NT$80.000.
Kebakaran ini terjadi pada 19 Desember 2024 di fasilitas pengolahan PX Mart yang tengah dibangun di Distrik Dadu, Taichung.
Insiden tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai delapan lainnya.
Berdasarkan penyelidikan awal kejaksaan, kebakaran terjadi karena kelalaian dalam prosedur pemasangan pipa pendingin udara.
Pekerja menggunakan oksiasetilena untuk memotong lantai, yang memicu percikan api. Percikan tersebut kemudian membakar pelat insulasi panas (pelat PS) dan menyebabkan kebakaran.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!