Suarabmi.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa dalam insiden penembakan oleh aparat Malaysia di Selangor, yang terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, bertambah.
Sebelumnya, hanya satu korban yang dilaporkan meninggal, namun kini jumlahnya menjadi dua orang.
Identitas Korban Kedua Masih Belum Diketahui
Judha Nugraha menjelaskan bahwa korban kedua, yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sempat dirawat di Rumah Sakit Idris Shah Serdang setelah tertembak.
Meski telah menjalani operasi pengangkatan ginjal akibat peluru yang mengenai tubuhnya, kondisi korban semakin memburuk, dan pada akhirnya korban meninggal dunia.
“Almarhum telah menjalani operasi pengangkatan ginjal karena terkena peluru, namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia,” jelas Judha dalam pernyataan resminya pada Selasa, 4 Februari 2025, dikutip suarabmi.co.id dari Kompas.
Proses Identifikasi Korban Sedang Berlangsung
Identitas korban yang baru meninggal tersebut masih belum diketahui, karena korban tidak membawa dokumen apapun saat insiden terjadi.
WNI yang selamat dalam insiden penembakan tersebut juga tidak dapat mengenali korban. “Sesama WNI yang dirawat di RS Idris Shah Serdang juga tidak mengenal detil data almarhum. KBRI Kuala Lumpur terus berupaya untuk melakukan proses identifikasi, salah satunya melalui rekam biometrik,” tambah Judha.
Baca Juga: Update Terkini Penembakan WNI di Tanjung Rhu Malaysia
Kondisi WNI yang Selamat Membaik
Sementara itu, tiga WNI lainnya yang sempat dirawat akibat insiden penembakan tersebut kini dilaporkan dalam kondisi yang lebih baik.
Salah satunya adalah MH, seorang warga Aceh, yang telah menjalani operasi pasca penembakan dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Judha juga memastikan bahwa informasi terkait kondisi MH telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga oleh Kementerian Luar Negeri.
Kronologi Insiden Penembakan
Insiden penembakan ini bermula ketika Polisi Malaysia (APMM) mendapati sebuah kapal yang diduga mengangkut pekerja migran Indonesia.
Pada hari Jumat, 24 Januari 2025, aparat Malaysia menembaki kapal tersebut setelah diduga mendapat perlawanan. Namun, para korban yang selamat membantah adanya perlawanan tersebut.
“Dugaan perlawanan ini dibantah oleh para korban yang telah memberikan keterangan kepada Kemenlu RI,” ujar Judha.
Akibat penembakan ini, dua WNI tewas, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.