Suarabmi.co.id – Pada sebuah insiden tragis di lepas pantai Tanjung Rhu, Malaysia, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas setelah ditembak oleh aparat Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Kejadian ini terjadi ketika sekelompok WNI berusaha meninggalkan Malaysia secara ilegal menggunakan kapal yang diduga dioperasikan oleh agen penyelundupan.
Rangkaian Kejadian dan Penyebab Penembakan
Kejadian bermula ketika beberapa WNI hendak berangkat dari Tanjung Rhu, Malaysia, menuju Dumai, Riau, menggunakan kapal secara ilegal. Mereka diduga menyerahkan sejumlah uang kepada agen untuk memfasilitasi perjalanan tersebut.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengungkapkan bahwa besaran uang yang diserahkan bervariasi, mulai dari 1.200 Ringgit hingga 1.500 Ringgit.
Agen penyelundupan tersebut bertugas mengorganisir perjalanan ilegal ini, termasuk penyediaan kapal yang diketahui dimiliki oleh seorang WNI bernama Nur Saleh.
Baca Juga: 100 Lebih TKI Ilegal Dipulangkan dari Malaysia, Ada yang Terinfeksi HIV dan Gangguan Jiwa
Namun, aksi penyelundupan ini terdeteksi oleh aparat Malaysia. Pihak berwenang Malaysia memberikan peringatan menggunakan sinyal lampu, namun kapal yang dinaiki para WNI tetap melaju kencang, berusaha menghindari pengejaran.
Karena kondisi yang gelap, penembakan pun terjadi. Salah satu peluru mengenai Basri, yang diduga adalah nakhoda kapal tersebut, menyebabkan korban meninggal dunia di tempat.
Lima WNI Terluka dalam Insiden Penembakan
Selain Basri, empat orang lainnya terluka akibat penembakan tersebut. Mereka mendapat perawatan intensif di rumah sakit Serdang.
Dua korban, Herry Abimanyu dan Mohammad Zaki, telah pulih dan keluar dari rumah sakit. Namun, Aban dan Muhammad Hanafiah masih menjalani perawatan, dengan Aban dalam keadaan koma.
Jenazah Basri telah dipulangkan ke Riau pada Rabu, 29 Januari 2025.
Baca Juga: Sugeng, Mantan TKI Malaysia Depresi 3 Tahun, Menghilang 7 Hari Naik Sepeda Onthel
Reaksi Pemerintah Indonesia terhadap Kasus Ini
Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo Subianto, mengecam keras insiden ini dan mendorong agar kasus tersebut segera diinvestigasi secara menyeluruh.
Prabowo juga mengingatkan agar masyarakat tidak terlibat dalam aktivitas ilegal, yang dapat menimbulkan risiko besar, termasuk tindakan tegas dari pihak berwenang negara lain.
Dalam kunjungan ke Malaysia, Prabowo juga membahas insiden ini dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, meski belum ada rincian lebih lanjut terkait respons dari pihak Malaysia.
Baca Juga: Identitas Korban Penembakan di Malaysia Terungkap! Ada 2 Orang Aceh, Salah Satunya Luka Parah
Penyelidikan dan Tindakan Lanjutan
Christina Aryani, Wakil Menteri P2MI, menyatakan keyakinannya bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengoperasikan jaringan penyelundupan ilegal ini.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan korban yang telah pulih guna mengungkap lebih lanjut mengenai dalang di balik kejadian tersebut, dikutip suarabmi.co.id dari Detik.
Sementara itu, Polisi Malaysia telah menahan seorang pria WNI berusia 35 tahun terkait insiden penembakan ini. Pria tersebut diduga masuk ke Malaysia sebagai turis dan kini berada dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Polisi telah memeriksa 14 saksi dari APMM, dan proses penyelidikan diperkirakan akan segera diserahkan ke jaksa penuntut umum.
Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, menyebutkan bahwa penyelidikan terus berlangsung dan pihak berwenang akan memanggil petugas yang terlibat dalam operasi tersebut untuk memberikan keterangan lebih lanjut.***